HOME SINEAS KABAR



     

MALAM MINGGU MIKO MOVIE

Memupus Kutukan Jomblo Abadi Semenjak SMP
Produksi : PT Bumi Prasidi Bi Epsi & Visualika Production
Sutradara : Raditya Dika
Para Pemain: Raditya Dika, Ryan Adriandhy, Andovi Da Lopez, Hadian Saputra, Mentari De Marelle, Alesandra Ewa Podgorska, Suzuki Nobuyuki, Mustapha Sey, Henky Solaeman, Rina Hashim, Verdi Solaeman, Jovial Da Lopez, Marcel Chandrawinata
Durasi: 90 Menit
Mulai Tayang : 11 September 2014

oleh: Yan Widjaya

TOKOH jomblo abadi sangat disukai oleh masyarakat, kenapa begitu? Karena orang bisa menertawakan si jomblo yang bernasib lebih apes ketimbang dirinya. Dua tokoh fiksi popular bukti pendapat ini adalah Ko Put On, tokoh komik legendaris kreasi Kho Wan Gie yang dimuat di harian Sin Po sejak tahun 1931, lalu Tora-san, si pedagang keliling arahan Yoji Yamada yang difilmkan sebanyak 48 judul selama 25 tahun (sampai pemerannya, aktor-komedian Kiyoshi Atsumi meninggal dunia pada tahun 1966). Baik Put On maupun Tora selalu jatuh cinta pada gadis cantik, dan pada akhir kisah putus (tepatnya diputusin!). Begitu pulalah nasib yang kini menimpa Miko yang diperani Raditya Dika.

Berbeda dengan lima film sebelumnya (Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Cinta dalam Kardus, Manusia Setengah Salmon, dan Marmut Merah Jambu) sekarang Dika dengan gaya tutur khasnya mengikuti pola serial tevenya sendiri. Serial yang disebut webseries ini telah tayang 52 episode di Kompas TV dan ditonton sejuta orang lebih via youtube tak heran meraih predikat The Most Popular Show dalam ajang Internet Video Stars 2013.

Empat tokoh yang sudah sangat dikenal fans webseriesnya, si lugu Miko, teman lamanya Rian yang sok tahu, teman barunya Dovi yang sok pintar, dan si pelayan teladan keblinger Anca. Semuanya tetap diperani pemain webseriesnya. Kini didukung dua artis senior Henky Solaeman-Rina Hassim sebagai ayah-bunda Anca yang turun-temurun semenjak zaman Gajah Mada menjalani profesi pelayan. Berseliweran pula banyak pendatang baru cantik serta para komika stand-up sebagai cameo.

Tiga tokoh dengan alur kisah masing-masing, Miko yang selalu ditolak cintanya, menjelang menembak Anna dicegah Rian, sahabat lamanya yang kembali setelah gagal merintis komika para nelayan. Rian bermimpi ada kutukan yang melekat pada Miko karena coretan “Gak bakal cinta-cintaan” di baju pratikum lab semasa SMP dulu. Penulisnya mesti dicari demi membuyarkan kutukan tersebut.
Dovi yang tak kunjung lulus mendapat tugas dari dosennya untuk mengantar tiga tamu mancanegara; Alexandra, Suzuki, dan Mamadi, berkeliling Jakarta. Alexandra cewek Polandia yang selalu mengomel, “Disgusting!”. Suzuki, lelaki Jepang stres yang memeluk vas berisi abu jenazah sahabatnya. Mamadi dari Gambia yang terus-menerus ketakutan akan dibunuh dan ngeri pada ondel-ondel.

Sementara Anca yang bertekad menikahi Atik dalam upacara nikah massal, mesti ditest dulu oleh ayah-ibunya untuk membuktikan kematangannya sebelum mewarisi kemoceng bulu merak, lambang kepelayanan tertinggi di dunia pelayan.

Maka dimulailah petualangan ketiga tokoh kita selama sehari semalam dengan segala macam kekonyolan, baik yang wajar, lebai maupun absurd, dan perjumpaan dengan karakter-karakter lain, termasuk abang Dovi si pengelana jagad Jovi yang kesengsem pada Alexandra. Mereka saling berkaitan, jalin-menjalin berkelindan dalam situasi lucu.

Memang kekocakan yang terjadi tak sampai bikin penonton terbahak-bahak seperti laiknya lawakan slapstick, toh minimal mampu membuat kita tersenyum dan terhibur… *** YaWi.

Nilai: 70

Review oleh:  Yan Widjaya, seorang wartawan film senior, pengulas, penulis, dan novelis.

Twitter @yan_widjaya