HOME SINEAS REVIEW



     

Film Pakistan dan Korea Utara Terbaik di IFFPIE 2013



Menpan, Ir. H. Azwar Abu Bakar, menyerahkan piala kepada pemenang film terbaik IFFPIE 2013,
"Chambaili" (Jasmine-english) dari Pakistan, bersama Damien Dematra (founder dan director IFFPIE)

Menpan, Ir. H. Azwar Abu Bakar, ketika menyerahkan piala kepada pemenang film terbaik IFFPIE 2013, Chambaili dari Pakistan mengatakan bahwa festival film perdamaian seperti IFFPIE sangat penting di tengah ancaman konflik global. Beliau mengharapkan agar film-film perdamaian ini dapat menginspirasi dunia dan masyarakat Indonesia akan pentingnya perdamaian. Walaupun dengan kondisi kurang fit dan suara yang serak, beliau memaksakan diri untuk hadir, sebagai bentuk dukungan untuk para sineas pejuang perdamaian.

Damien Dematra (founder dan director IFFPIE), mengatakan (Jasmine–dalam bahasa Inggris) yang digawangi sutradara Ismail Jilani adalah sebuah film fiksi bermuatan politis yang memprotet keadaan partai-partai politik yang kebanyakan hanya mengejar agenda mereka masing-masing. Chambaili sendiri mengambil kisah keberanian, pengorbanan, cinta, dan harapan anak-anak muda di sebuah kota bernama Falakabad. Karena keadaan, beberapa sahabat mendapati diri mereka berada di persimpangan nasib. Hal ini akhirnya mendorong mereka merubah masa depan sebuah negara. Mereka melakukannya dengan membentuk partai politik, sekalipun tanpa pengalaman, sumber daya atau latar belakang politik. Mereka terus mengejar impian mereka walau dihadapkan pada ancaman dan sinisme masyarakat, sampai akhirnya Presiden yang terpilih kemudian memberikan pidato yang terkenal dan bersejarah. Sebuah ‘Pidato Kebebasan’. Film ini secara signifikan berhasil mengurangi andka golput hingga 18 percent dalam pemilu Pakistan baru-baru ini.

Damien Dematra kemudian melanjutkan bahwa film Korea Utara yang ditulis dan diproduseri oleh Joon Bai juga menjadi juara bersama dengan film Chambaili. The Other Side of the Mountain mengambil setting saat Perang Korea dimana Aerong perawat muda di kota kecil Chunamri, Korea Utara, menyelamatkan seorang tentara Korea Selatan yang ditinggalkan saat pertempuran. Identitas sang tentara Korea Selatan tidak diketahui sampai ia harus kembali ke Korea Selatan. Sang perawat menunggu sang kekasih seumur hidupnya karena pria itu telah berjanji untuk kembali padanya. Dipisahkan perang dari dua negara yang bermusuhan, sang pemuda mencoba segala cara untuk kembali pada sang kekasih, namun hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan tidak memungkinkannya. Suatu saat, kesempatan itu akhirnya datang, untuk member cinta, sekaligus ironi.

Film ini dibuat selama delapan tahun di Korea Utara dengan sebagian post-production di Cina.
IFFPIE diadakan dalam rangka menyambut hari perdamaian sedunia yang jatuh tanggal 21 September 2013, dan telah diadakan Malam Penganugerahan di Cinema XXI Planet Hollywood pada tanggal 4 September 2013 dan akan berlangsung sampai dengan tanggal 30 oktober 2013. IFFPIE adalah festival film internasional yang mengangkat tema perdamaian, inspirasi, dan persamaan hak yang memiliki visi menyebarkan perdamaian melintasi perbedaan budaya, agama, suku, ras, dan negara, memberi semangat dan inspirasi, dan mengobarkan semangat persamaan hak melalui film. Tahun ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan festival film international ini. (FRI)

Berita lain:
Film Indonesia Berjaya di Italy International Film Festival
Film Kazakhstan dan India Juarai International Film Festival di Jakarta
HANTU ASLI Tanpa Casting langsung Ikut Main DI HGC
Damien Dematra keringat dingin atas insiden ini, Dorce Gamalam Kabur Saat Shooting dengan Mobil Jeep
DEWI PERSSIK JUAL DIRI HAMPIR 100 JUTA RUPIAH