Romantisnya Gadis Jawa
Muslimah dengan Pemuda China Mualaf
Produksi : Maxima Pictures
Sutradara : Guntur Soeharjanto
Para Pemain:
Revalina S. Temat, Morgan Oey, Laudya Cynthia Bella,
Deddy Mahendra Desta, Ibnu Jamil, Cynthia Ramlan,
Joshua Pandelaki, Jajang C Noer, Ollyne Apple
Durasi: 90 Menit
Mulai Tayang : 30 Desember 2014
oleh: Yan Widjaya
|
SAAT
menyiapkan perhelatan nikah, Asma
mendapatkan pengakuan Dewa, bahwa calon suaminya ini telanjur
menghamili Anita. Asma mengikhlaskan Dewa menikahi rekan sekantornya,
lantas meninggalkan Jakarta, untuk berkarier di Beijing. Asma memang
merintis karier sebagai penulis dan novelis. Sahabatnya, Sekar, dan
suaminya, Ridwan, mengajaknya bekerja di koran edisi bahasa
Indonesia terbitan Tiongkok. Kolom yang ditulisnya,
Assalamualaikum Beijing, cepat digemari pembaca koran.
Pertemuan pertama Asma dengan
Zhong-wen di bis kota berlanjut. Si pemuda memanggilnya Ashima
karena terkenang legenda daerahnya. Justru selagi hubungan mereka
kian mesra, Dewa menyusul ke Beijing, ia ingin menceraikan Anita
yang telah melahirkan anaknya demi menikahi Asma.
Mendadak Asma pulang ke Jakarta
karena ternyata mengidap APS yang berakibat stroke fatal, bisa
lumpuh, buta, bahkan mati. Zhong-wen datang dan siap menerima Asma
apa adanya, bahkan ia juga telah menjadi mualaf (ini bedanya dengan
film Lebaran tahun lalu, La Tahzan, kala Joe Taslim batal
mualaf hingga Atiqah Hasiholan pun balik ke Ario Bayu). Akankah film
ini berakhir happy-ending atau sebaliknya sad-ending?
Untuk tidak mengurangi kenikmatan saat menonton, sebaiknya
disaksikan sendiri di bioskop sampai tuntas…
Sebagai sutradara, Guntur
Soeharjanto nampak makin dipercaya
duo produser Yoen K-Ody Mulya Hidayat
untuk syuting efisien dengan lokasi luar negeri, sejak Refrain,
99 Cahaya di Langit Eropa, Runaway, sampai kini ke
negeri leluhur dari Beijing ke Tembok Besar dan panorama khas Yunan.
Lewat film ini pula, terungkap tidak semilyar penduduk Republik
Rakyat Tiongkok adalah komunis atau atheis semua karena masih ada
masjid-masjid dan umat beragama pun bebas beribadah sesuai keyakinan
masing-masing.
Akting Revalina S. Temat
nampak kian matang sebagai muslimah yang dirundung masalah semenjak
Perempuan Berkalung Sorban, Tanda Tanya, dan Hijrah
Cinta, walau sehari-hari tetap tampil bersahaja tanpa kerudung.
Lihat aktingnya saat terkena stroke dengan mulut menyong dan
gagu, karena kehilangan kemampuan bicara. Debutan Morgan Oey,
mantan personil boyband Smash!, tidak mengecewakan. Dua
debutan lainnya adalah Cynthia Ramlan
(adik Olla Ramlan) sebagai Anita, dan penyanyi remaja Ollyne
Apple sebagai tour guide di
Beijing. Yang terasa bermain bebas tanpa beban justru Laudya
Cynthia Bella sebagai Sekar yang
emosionil dan heboh namun kemunculannya sungguh menyegarkan, berduet
dengan Desta yang kali ini
tidak mencoba melucu toh tetap bikin penonton tertawa.
Skenario ditulis Alim Sudio
berdasarkan novel laris bertajuk sama karya Asma Nadia
(tapi ia wanti-wanti, “Cerita ini bukan biografiku lho, walau nama
tokohnya sama!”) Lagu soundtracknya, Moving On,
dinyanyikan Ridho Rhoma, asyik
untuk berdansa rame-rame di Lapangan Merah Tien-an-men.
Inilah film drama penutup tahun yang mulai tayang pada 30 Desember
2014, akankah ia berhasil menyusul rekor film yang sama-sama
berlokasi di Tiongkok dan mendului bermain di awal bulan terakhir
namun bernuansa komedi, Kukejar Cinta ke Negeri Cina? ***
YaWi
Nilai: 75
|