TENGAH
malam, kala purnama bulat bundar di
pusat langit dan tiba-tiba terdengar suara tokek, itulah pertanda
sang reptil merindu rembulan, eh keliru, itu dongeng burung pungguk
ya? Tetapi memang tokoh utama pria film ini bernama si Tokek yang
dalam bahasa Thailand adalah Tookkae.
Kenapa namanya seunik itu? Cerita nenek, dulu ibunya datang-datang
menitipkan bayi padanya tanpa pernah tahu siapa bapaknya, lalu pergi
tanpa pernah kembali, hanya menamainya Tookkae karena sangat
membenci tokek. Tookkae yang selalu diejek teman-temannya menahan
tangis, “Nek, bolehkah aku ganti nama?” Si nenek menjawab datar,
“Untuk apa, toh Nenek tak membenci tokek?” Jadilah nama itu
disandang seumur hidup dan menjadi satu-satunya orang yang bernama
begitu unik.
Nenek bekerja sebagai pelayan rumah tangga keluarga kaya yang
mempunyai putri, Pang, sebaya dan selalu bermain bersama Tookkae.
Tookkae cilik sering membantu Paman Pong melukis poster bioskop
hingga bersama Pang boleh menonton lewat lubang proyektor. Sampai
Tookkae selalu dilecehkan geng anak nakal, dipaksa menembak Pang
dengan pistol mainannya. Kala keluarga Pang hijrah ke Bangkok,
Tookkae berjuang mengumpulkan botol kosong untuk dijual ke pemulung
demi membelikan sekantong permen jelly bagi Pang.
Belasan tahun kemudian, Tookkae dan kawan-kawan juga terdampar di
Bangkok. Tookkae menjadi illustrator komik yang mencoba terjun ke
dunia film dengan menulis skenario. Ceritanya Closer than a Friend dikangkangi produser licik dan difilmkan sutradara lulusan New York
serta dibintangi Pang.
Nama Pang melejit jadi idola berkat
kesuksesan film itu, bahkan segera dinikahi sutradaranya yang
ternyata sudah beristri. Justru Pang salah paham pada Tookkae yang
tak dikenalinya lagi. Baru ketika Tookkae dipercaya produser urakan
Thanit untuk menggarap film, Pang menyadari kesalahannya, toh ia
ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri dan menolak bermain dalam
film tanpa judul.
Inilah film sederhana semurni cinta si pemuda kampung yang digarap
apik mengesankan oleh sutradara Yuthlert Sippapak di kampung halaman
aslinya, Chiang Khan, di distrik Loei, di sepanjang sungai Mekong,
pada era 1970 sampai 1990-an di masa disko bergoyang sebelum zaman
hape dan tongsis. Kemungkinan besar cerita digubah dari kehidupannya
pribadi.
Mantan bintang cilik berbakat yang kini telah berusia 18 tahun Kao
Jirayu Laongmanee didapuk menjadi Tookkae, dijodohkan dengan aktris
remaja cantik Pleng Chontida Asavahame tentu saja sebagai Pang.
Judul aslinya dalam bahasa Thai memang Tookkae RakPang Mak. Setengah
film bertutur tentang masa kecil penuh nostalgia manis yang
dimainkan dua bintang cilik berakting cemerlang, penyuntingannya pun
sangat piawai.
Sedangkan poster-poster film jadul Thailand yang
dipajang di depan bioskop tua, mengingatkan pada film Italia terbaik,
Cinema Paradiso, yang menggelar ratusan clip film tempo doeloe.
Secara keseluruhan film ini terpuji sangat menyentuh dan
mengasyikkan untuk dinikmati bagi para penggemar film drama romantis.
*** YaWi
Nilai: 75
|