CHERRYBELLE,
girlband yang lagi digemari
kawula remaja, kini hanya delapan personil; Angel,
Cherly, Christy,
Felly, Gigi,
Kezia, Steffy,
Ryn, sejak Anisa Rahma
resign dengan dalih ingin
kuliah (padahal bersolo karier dan main sinetron, tak apa, toh dara
manis ini nongol cameo di sini).
Agar tak stagnan, Produser
memaksa mereka berlatih koreografi pada Andre. Pemuda ini bikin CB
salah tingkah, sampai Andre menemukan surat cinta dari penggemar
rahasia yang membuatnya kecewa dan pindah ke Glenmore. Kebetulan CB
mendapat bonus jalan-jalan ke Melbourne. Semuanya bersemangat
mencari Andre di sana. Hanya Angel yang bete karena mesti bertemu
Karen, kakaknya yang melecehkan CB sebagai ‘rombongan sirkus’.
Kelompok tari Karen mempermalukan CB. Pulang dengan malu, justru di
Banyuwangi, ujung timur Jawa, ada kota kecil bernama Glenmore pula,
disinilah Andre tinggal bersama pamannya yang bijak. Dengan
gemblengan Andre, CB memadukan tari tradisionil Bali dengan dansa
modern hip-hop dan sukses besar dalam show di Australia...
Dibanding film debut CB, Love is U
(2012) yang disutradarai Hanny R. Saputra, film kedua arahan Rizal
Mantovani ini membawa CB tamasya ke Melbourne dan Banyuwangi, serta
memasukkan adegan tari dinamis. Seantero anggota CB yakni;
Margareth Angelina, Cherly
Jualiana Anggraeni, Christy
Saura Noela Unu, Yefany
Filliang, Brigitta Cynthia,
Kezia Karamoy, Stefanny
Margaretha, dan Jessica
Stefanny Auryn memerani diri sendiri,
dengan porsi peran lebih pada Angel karena bermasalah dengan
kakaknya yang diperani Yuanita Christiani.
Dibanding tujuh lainnya hanya Angel seorang pula yang divisualkan
punya orang tua dan keluarga.
Porsi kedua untuk Kezia yang
diam-diam suka pada Andre, anehnya saat Andre ingin membalas, justru
ia tegas-tegas menolak. Si pelatih muda oleh pendatang baru Deva
Mahenra dan pamannya dimainkan komedian senior Indro Warkop. Kalau
ada tokoh antagonis di sini, maka itulah tokoh Yulie, sahabat Karen
yang sentimen pada CB dan diperani Uthie Nastitie yang mahir
hip-hop. Lalu si pencuri akting Yova Gracia sebagai Winny, sopir bus
khusus CB bertubuh subur yang pada menit terakhir epilog film bikin
kejutan atas teka-teki bagi Andre…
Nampaknya film ini memang semata-mata
ditujukan untuk fans fanatik CB, sayang kenapa memasang judul
Crush (yang berarti memeras atau menekan) yang non-popular,
bukan yang gamblang seperti dilakukan Coboy Jr the Movie?
Kekurangan lain kenapa tak memasukkan lagu lawasnya Tetty Kadi (gubahan
A. Riyanto) yang diaransir ulang, Pergi ke Bulan, yang justru
menjadi hit mutakhirnya CB?
Skenario yang ditulis Alim
Sudio dan penggarapan Rizal
sebenarnya cukup lancar, ringan, dan menghibur, khususnya bagi
penonton remaja, namun nampaknya para fans CB lebih gemar menonton
girlband ini beraksi menyanyi di panggung dan layar teve ketimbang
berakting main film, fakta berbicara jumlah penonton di bioskop
merosot drastis, mungkin hanya mencapai setengah dari yang diraih
prequelnya (mencatat penjualan tiket 221 ribu). Oleh karena itulah
menjadi pertanyaan besar, apakah sequelnya, film CB ketiga yang
direncanakan syuting di KorSel dan beradu sepanggung dengan boyband
SuJu (Super Junior) dalam sebuah kompetisi band Asia akan
tetap diproduksi?! *** YaWi
- Nilai: 65
Review oleh:
Yan Widjaya, seorang wartawan film senior, pengulas, penulis, dan
novelis.
Twitter @yan_widjaya
|