ALKISAH
setelah sebagian besar manusia punah
akibat virus simian, mereka yang tersisa bermukim di puing-puing
sebuah kota. Sedangkan bangsa kera menghuni kampung mereka sendiri
dalam hutan, dipimpin kera bijaksana Caesar. Bentrokan antar manusia
dengan kera tak terelakkan ketika manusia masuk hutan untuk
menghidupkan kembali generator listrik di dam. Kesalah-pahaman makin
menjadi karena kera pendendam Koba ingin merebut kekuasaan Caesar
dan menjadi raja kera. Ia melanggar hukum, “Kera tidak membunuh
kera”. Upaya perdamaian pihak manusia sia-sia karena mereka
kalah ganas…
Yang
menakjubkan dari film ini adalah tim make-up-nya yang merias
para pemain menjadi sosok-sosok kera begitu meyakinkan. Kera-kera
cerdas yang punya pikiran, wawasan, dan bisa ngomong. Kalau dalam
dongeng klasik Tiongkok dituturkan tentang Sun Go-kong, raja kera
yang kelihaiannya mengungguli manusia, bahkan setara saktinya dengan
para dewa dari swargaloka, maka lewat film ini dibayangkan bila pada
suatu saat di masa depan, perimata bangkit kecerdasannya serta
menindas sisa umat manusia untuk diperbudak! Ironisnya ini akibat
eksprimen para ilmuwan demi mencerdaskan hewan!
Genre
science-fiction-futuristic, kisah khayal masa depan, merupakan
produksi Hollywood yang kian banyak dibuat belakangan, termasuk
petualangan antar planet. Namun selain cerita-cerita mutakhir,
hakekatnya franchise Planet of the Apes merupakan
re-make/ulang-buat dari film terkenal tempo doeloe.
Berawal dari
novel laris kreasi Pierre Boulle
kemudian difilmkan pada tahun 1968 dengan aktor legendaris Charlton
Heston sebagai astronot yang pesawatnya dalam perjalanan pulang ke
bumi, dengan kecepatan cahaya diperkirakan pesawat akan tiba 700
tahun setelah keberangkatannya, namun terdampar di planet kera yang
menjajah sisa bangsa manusia. Dua rekannya tewas, hingga Heston
tinggal sendiri. Ironisnya pada anti klimaks ia menemukan reruntuk
patung Liberty di pantai. Teriakan penyesalan penuh kepiluan Heston
demi menyadari dirinya kembali ke bumi yang telah berubah menjadi
penutup film yang terngiang abadi!
Film klasik
yang berbiaya $ 5,8 juta itu meraup hasil $ 26 juta. Dilanjutkan
empat sequel, Beneath the Planet of the Apes/1970, Escape
from the Planet of the Apes/1971, Conquest of the Planet of
the Apes/1972, dan Battle for the Planet of the Apes/1973,
juga sebuah serial televisi.
Produser Tim
Burton bikin versi barunya pada tahun 2001 dengan Mark Wahlberg
sebagai sang astronot dan memajukan setting cerita ke tahun 2029.
Bujetnya tak kepalang, $ 100 juta, namun mengeruk pemasukan $ 180
juta. Keruan diteruskan dengan Rise of the Planet of the Apes
(2011), dan kini Part 3-nya.
Yang patut
dicatat dari deretan pemeran adalah Andy Serkis
yang melanjutkan peran Caesar, kera cerdas bijaksana dari prequelnya.
Aktor ini unik sekali karena nyaris tak pernah nampak wajah aslinya,
toh namanya melambung popular lewat peran tuyul keji Gollum dalam
trilogi Lord of the Rings dan prequelnya, trilogi The
Hobbit.
Kemungkinan
besar Planet of the Apes masih berlanjut dengan Jilid 4 dan 5
sebagai penutup untuk tahun-tahun mendatang. *** YaWi
Nilai: 70
|