HOME SINEAS KABAR



     

JU-ON 3: The Beginning of the End

Arwah Penasaran Bocah Teraniaya di Rumah Angker
Produksi: Altemate, Fujishoji
Sutradara: Masayuki Ochiai
Para Pemain: Nazomi Sasaki, Sho Aoyagi, Reina Triendl, Miho Kanazawa, Haoi Takahashi, Yuina Kuroishima
Durasi: 91 Menit
Mulai Tayang: 27 Agustus 2014
Blitz & Cinemaxx only

oleh: Yan Widjaya

AWALNYA, dokumenter seorang guru SD yang menyambangi muridnya, Toshio Saeki, karena lama absen. Ia datang ke rumah keluarga Saeki yang sepi di Distrik Nerima, Tokyo. Karena merasa curiga diajaknya seorang polisi memeriksa. Dalam sebuah kamar berbau busuk ditemukan mayat seorang bocah…

Dari penemuan mayat bocah yang mati teraniaya inilah cerita bergulir maju-mundur terbagi dalam sepuluh bab, masing-masing berdurasi sekitar sepuluh menit, menuturkan berbagai peristiwa yang terjadi sebelum dan sesudahnya dengan benang merah rumah angker yang semula dihuni keluarga Saeki. Dalam sebuah bab diungkap kilas balik sepuluh tahun lalu ketika pasutri Takeo-Kayako Saeki mulai menempati rumah mereka. Kayako sangat mengingini anak dan kemudian melahirkan Toshio. Namun keanehan si bocah membuat Takeo mencurigai siapa sebenarnya yang menghamili istrinya. Bab ini berujung tragedi. Namun hakekatnya semua bab berakhir kematian, termasuk empat siswi; Nanami, Rina, Aoi, dan Yayoi, yang masuk rumah itu. Masing-masing mati dengan cara mengerikan, termasuk direnggut copot rahangnya!

Yui Shono baru diangkat jadi guru kelas 3 SD karena guru sebelumnya meninggal dunia. Ia menyambangi rumah murid bernama Toshio Saeki yang tak kunjung masuk. Hanya bertemu ibunya yang mengatakan Toshio diajak ayahnya. Dalam sebuah kamar Yui menemukan kardus berisi pita rekaman kamera Takeo. Dari sinilah ia melihat apa yang terjadi ditambah ilusi, penampakan di depan matanya. Malangnya, Naoto, suami Yui yang berprofesi penulis skenario juga menjadi korban, dipelintir lehernya!

Judul aslinya Ju-On 3:Owari No Hajiwari merupakan film ketujuh dari franchise horor ini, setelah yang pertama beredar (2003). Memang produksi Jepang baru tiga, namun Hollywood pun telah bikin tiga film adaptasinya berjudul Grudge (2004, 2006, 2008), yang tetap disutradarai Takashi Shimizu (pembuat Ju-On pertama) dengan bintang Sarah Michelle Gellar.

Sejak The Ring (1998) sukses besar kemudian diadaptasi versi Hollywoodnya, memang horor Jepang naik daun bagi para penggemar horor. Kemungkinan masyarakat Amerika sudah jenuh dan kurang seram lagi pada Dracula, Vampire, Werewolf, Frankenstein, Mummy, atau segala hantu Barat, hingga beralih ke hantu Timur yang lebih mencekam, padahal hakekatnya hantu Ju-On adalah arwah Toshio si bocah berwajah putih pias dan Kayako, ibunya yang tengleng kepalanya.

Lantas pesan apa yang tersirat dan sampai pada penonton seusai menonton horor Jepang ini? Yang pertama, jangan coba-coba memasuki sebuah rumah atau tempat apa pun yang angker, karena bila membuat ‘penunggunya’ marah maka kita akan terus dihantui ke mana pun pergi. Yang kedua, relevansinya dengan berbagai peristiwa KDRT yang kian banyak terjadi di negeri kita sendiri. Tidak jarang kita baca di koran atau saksikan di teve berita kekerasan fisik yang menimpa anak justru dilakukan ortunya sendiri baik kandung maupun tiri!

Penyutradaraan Ju-On 3 beralih dari tangan Shimizu ke Masayuki Ochiai (sebelumnya menggarap Infection). Begitupun para pemainnya hampir semua wajah baru walau lokasi rumah angker tetap sama. Kesuksesannya tak diragukan lagi karena meraup 226 juta Yen dari peredaran di bioskop Jepang sendiri. *** YaWi.

- Nilai: 70

Review oleh:  Yan Widjaya, seorang wartawan film senior, pengulas, penulis, dan novelis.

Twitter @yan_widjaya