Melacak Jejak Maniak
Pembunuh Para Master
Produksi : Emperor Motion Pictures,
Sun Entertainment Culture, Beijing Silver Moon Productions
Sutradara : Teddy Chan
Para Pemain: Donnie Yen, Charlie Young, Wang Baoqiang, Michelle Bai,
Louis Fan, Alex Fong, David Chiang
Durasi: 100 Menit
Mulai Tayang : 13 November 2014
oleh: Yan Widjaya
|
HAHOU MO,
pelatih bela diri Akademi Kepolisian, menyerahkan diri setelah
membunuh seorang jago dalam pertarungan. Akibatnya ia menjalani
hukuman penjara. Tapi tiga tahun kemudian, polisi Hong Kong
digegerkan oleh pembunuh serial yang mengincar para jago kung fu
sebagai korban dari Juara Tinju, Juara Tendangan, Juara Pedang, dan
selanjutnya. Para jago menemui kematian mengenaskan dengan
jurus-jurus andalan mereka sendiri.
Demi mencegah
jatuhnya korban lebih banyak dari tokoh-tokoh yang dikenalnya Mo
memohon pada Inspektur Polwan Luk untuk diijinkan membantu melacak
jejak si maniak kung fu Fung Yu-sau yang pernah menjenguknya di
penjara.
Sampai di sini
kemiripan inti cerita dengan pakem The Silence of the Lambs (1991), di mana polwan Clarice (Jodie Foster) mengeluarkan Hannibal Lecter
(Anthony Hopkins) dari penjara maksimum untuk melacak jejak pembunuh
serial sadis, karena selanjutnya adalah perjuangan Mo memburu Fung
yang memang sengaja memancingnya ke luar penjara agar berduel
dengannya. Untuk membakar emosi Mo, Fung mengancam menghabisi Sinn
Ying, adik seperguruan sekaligus kekasih Hahou yang jago pedang.
Pedoman sesat Fung, “Kung Fu adalah untuk membunuh!”
Perburuan
berlangsung dari kota ke kota tempat pemukiman para jago karena
ambisi gila si pincang Fung yang berasal dari pulau nelayan Lantau
adalah menjadi Jago Nomor Satu dengan membunuhi para pendekar kosen
secara brutal. Padahal bukankah ia bisa langsung bertarung dengan Mo
bila masuk penjara? Tapi kalau begitu memang duel pada klimaks tentu
tidak terjadi di jalan tol pelabuhan Kwai Tsing Container Terminals
yang ramai dengan mobil ngebut, termasuk bertarung di kolong truk
besar yang melaju! Mau tak mau adegan luar biasa ini mengingatkan
pada scene serupa dalam The Matrix Reloaded (2003).
Donnie Yen
yang sejak 1984 telah merampungkan 65 judul film tak pelak lagi
melambung jadi aktor laga nomor satu Mandarin masakini, mengungguli
dua suhengnya Jackie Chan dan Jet Li (padahal beberapa tahun lalu
sering berperan jadi antagonis lawan mereka). Lewat peran Ip Man,
aktor Hong Kong yang masa kecilnya di Boston ini menjelma idola baru.
Selain baru 51 tahun dan betul-betul menguasai berbagai seni bela
diri karena sejak anak-anak usia tiga tahun sudah digembleng ibunya
yang master kung fu, sekarang juga Donnie
menjabat pengarah laga koreografi yang digarapnya dengan cermat dan
menakjubkan.
Kita memang
tidak tahu, apa sebenarnya profesi Fung Yu-sau dan latar belakangnya,
selain kilasan kematian istri dan neneknya (?) serta ambisi gilanya
untuk menjadi jago dari segala jago, toh pemerannya aktor asli
Tiongkok
Wang Baoqiang membuktikan keaktorannya dengan berakting
menggiriskan, keji telengas, padahal sebelumnya tampil konyol habis
dalam film komedi terlaris Tiongkok tahun 2013, Lost in Thailand.
Jangan
buru-buru ke luar seusai film karena pada closing reel, sutradara
Teddy Chen (sebelumnya bersama Donnie bikin epic laga
Bodyguards and Assassins) mencantumkan filmnya didedikasikan buat
semua insan yang berkecimpung di dunia film kung fu dari superstar
Bruce Lee sampai produser Raymond Chow.Tidak heran kalau film yang
semula bertajuk Kung Fu Killer atau Last of the Best ini juga
mendapat kehormatan sebagai pembuka London Festival Film
International. *** YaWi
Nilai: 75
|