TAIPEI,
adalah Lucy, gadis Amerika berusia 25
yang kuliah di Taiwan. Teman barunya, Richard, merayu untuk
mengantarkan tas pada Mr Jang di Hotel Regent dengan upah $500.
Ketika Lucy menolak, tas diborgolkan ke tangannya. Malang, Richard
dibunuh di luar hotel, dan Lucy jatuh ke kawanan bodyguard yang
mengantarnya ke Mr Jang, bos Mafia Korea berdarah dingin. Ternyata
isi tas empat kantong bubuk biru CPH4, narkoba jenis terbaru.
Sekantong CPH4 dimasukkan ke perut Lucy yang dipaksa menjadi kurir
ke Paris. Namun karena tendangan seorang pengawal yang melecehkannya,
kantong CPH4 pecah dalam perut. Akibatnya luar biasa, kemampuan otak
Lucy meningkat drastis!
Konon kapasitas otak yang
dimanfaatkan manusia rata-rata baru 10 persen saja. Menurut Prof
Samuel Norman, tak terbayangkan bila manusia bisa menguasai 100
persen otaknya. Tapi itulah yang terjadi pada Lucy, setelah
menerobos 20 persen, otaknya terus terbuka, dan ia mampu melakukan
apa pun dengan luar biasa. Menguasai telepati, telekinesis, tidak
kenal takut dan sakit, bahkan melakukan petualangan menerobos waktu!
Memorinya bisa mengenang saat bayi diteteki ibunya. Pistol bisa
dibungkam, manusia bisa dilekatkan ke langit-langit atau dibekukan
dalam sekali tatap. Pokoknya mengetahui dan memahami segala
pengetahuan dalam sekejap mata.
Lucy memberi informasi pada Kapten
Pierre del Rio dari Kepolisian Prancis, untuk membekuk tiga kurir
lain. Namun Jii, algojo Jang memimpin puluhan pembunuh untuk
menghabisi mereka. Maka Lucy mengajak Pierre dan Prof Norman bekerja
sama membasmi sindikat Mr Jang dengan cara-cara unik karena telah
menjelma bak Dewi Keadilan yang menguasai segala sesuatu!
Lokasi syuting dari Taipei meluas ke
Paris, Roma, Berlin, dan New York. Film berbujet $ 40 juta ini dalam
tempo hanya seminggu sudah meraup $ 170 juta hanya dari rilis di
Amerika saja, bagaimana tidak bikin Luc Besson
berkipas-kipas dengan dollar?
Hakekatnya Besson (55) adalah
sutradara Prancis yang telah mengarahkan 21 film dan menulis
skenario untuk 56 film yang hampir semuanya sukses! Semenjak La
Femme Nikita (1990) dengan Anne Parillaud kariernya melejit
sebagai sineas spesialis film action nomor wahid. Dan harus
diakui Lucy sepuluh kali lebih seru ceritanya dari Nikita apalagi
diperani bintang muda seksi Scarlett Johansson
(sang superheroine Black Widow dalam The Avengers,
Iron Man, dan Captain America). Scarlett yang Kaukasia
sebenarnya merupakan pilihan kedua setelah Angelina Jolie.
Sama seperti lokasi yang mendunia,
para pendukungnya pun terdiri dari para bintang top berbagai etnis
dan negara. Aktor watak Hollywood, Morgan Freeman,
didapuk memerani Prof Norman dengan dalil sepuluh persen kapasitas
otak manusia. Sedangkan aktor watak Korea Selatan, Choi Min-sik
(sang Admiral Roaring Currents) memerani bos sadis Mr Jang
(yang setara dengan Gary Oldman dalam Leon). Aktor asal Mesir,
Amr Waked, sebagai si polisi
Prancis Kapten Pierre. Lalu aktor muda Thailand, Nicolas
Phongpheth, menghidupkan peran tangan
kanan Jang yang main bunuh manusia bak menginjak kecoa!
Usai menonton, siapa yang tidak
kepingin mampu mengerahkan kemampuan otaknya mencapai 20 persen saja
hingga menjadi manusia setengah dewa?! *** YaWi
- Nilai: 80
Review oleh:
Yan Widjaya, seorang wartawan film senior, pengulas, penulis, dan
novelis.
Twitter @yan_widjaya
|