HOME SINEAS KABAR



     

MA'RIFAT CINTA

Keyakinan Menghendaki Suami Perempuan Lain
Produksi : DCU
Sutradara : Fernes Fariana
Para Pemain: Waqid Shebly, Intan Permatadewi, Ryan Putri, Tety Liz Indriati, Misye Arsita, Aldo Bamar
Durasi: 80 Menit
Mulai Tayang : 28 Agustus 2014

oleh: Yan Widjaya

BOLEHKAH seorang gadis mencintai dan ingin memiliki lelaki yang diketahuinya telah menjadi suami wanita lain untuk menjadi suaminya sendiri? Tidak perlu seorang motivator selevel Mario Teguh untuk menasihati, karena setiap orang tua yang berpikiran waras akan bilang, “Seperti tidak ada lelaki lain saja?!” Memang, semua ibu pun akan menentang dengan dalih, “Janganlah menari di atas penderitaan orang lain!”

Tapi itulah keyakinan Arumi, tokoh utama film ini. Gadis cantik, sederhana dan sekilas nampak lembut padahal berwatak teramat keras kepala. Ia jatuh hati pada mahasiswa senior Lukman sejak masa ospek, ketika masih ABG baru masuk kuliah. Dan baginya sekali jatuh cinta, tak bisa lagi beralih ke lain hati. Padahal Lukman bersikap biasa saja pada mahasiswi junior ini, apalagi ia punya kekasih, Jean, yang akan segera dinikahi.

Bertahun-tahun kemudian, Arumi bertemu kembali dengan Lukman di kampus tempat mereka kuliah. Lukman menjadi dosen, sedangkan Arumi aktif membantu semua kegiatan kampus termasuk menjadi asdos. Pertemuan mereka justru makin meyakinkan Arumi untuk mendapatkan Lukman, kendati mesti menerobos takdir. Namun bagaimana dengan Jean alias Nyonya Lukman? Mestikah disingkirkan atau diceraikan? Tegakah Arumi merebut suami orang dan meraih kebahagian mutlak sebagai istri muda Lukman?

Pada masa kini banyak televisi punya program FTV (Film Televisi) atau TVM (Televisi Movie), film cerita khusus untuk teve dalam format mirip film bioskop, baik durasi yang berkisar antara 70 sampai 80 menit, maupun para pemain dari bintang-bintang top, untuk menyebut beberapa nama antaranya Prisia Nasution (saking banyaknya hingga dijuluki Ratu FTV), Marsha Timothy, Vino G. Bastian, Ramon J. Tungka, Dwi Sasono, Ringgo Agus Rahman, bahkan Lukman Sardi pun tak jarang tampil. Kualitas akting mereka ditambah skenario yang ditulis dengan baik dan arahan sutradara yang tak sembarang, membuat FTV menjadi tontonan gratis yang cukup menghibur.

Setiap hari ada FTV baru, malah beberapa setasiun teve menayangkan lebih dari tiga judul per hari. Otomatis FTV jadi saingan berat film bioskop, khususnya genre drama. Oleh sebab itulah berulang kali penulis berusaha mengingatkan produser, “Buatlah film bioskop yang lebih baik daripada FTV!”

Toh kenyataannya mesti diakui banyak mutu film bioskop berada di bawah FTV. Kalau sudah begini, lalu tidak mendapatkan sambutan dari penonton alias flop, siapa yang disalahkan?

Contoh terdekat adalah film ini yang bukan diangkat dari novel bertajuk sama karya Taufiqurrahman al-Azizy, hanya kebetulan sama judul. Ma’rifat artinya adalah keyakinan yang teramat sangat kuat, bahwa pada suatu saat yang diingininya akan terkabul.

Tiga tokoh utama film ini diperani tiga pendatang; Waqid Shebly, Intan Permatadewi, dan Ryan Putri, yang setahu penulis belum pernah main film, mungkin berpengalaman alakadarnya lewat sinetron atau ftv. Hanya tiga pendukung yang agak dikenal, yakni dua pemain sinetron senior Tety Liz Indriati dan Misye Arsita, berperan sebagai dua ibu, serta Aldo Bamar yang memerani dokter. Selain para pemain, begitu pula sutradara Fernes Fariana termasuk nama baru yang sama sekali asing. *** YaWi

Nilai: 45

Review oleh:  Yan Widjaya, seorang wartawan film senior, pengulas, penulis, dan novelis.

Twitter @yan_widjaya