MARSHALL UDARA AS BILL MARKS
merasa ogah-ogahan untuk terbang dari New York ke London dan
menjalankan tugas di Inggris selama tiga hari. Ia sudah menolak,
namun tugas atasannya pantang dibantah. Dan tepat di atas samodra
Atlantik mulai terjadi teror ketika ia menerima SMS seseorang yang
mengancam akan membunuh seorang setiap dua puluh menit bila tidak
ditebus 150 juta dollar! Dibantu Jennifer, penumpang cantik
tetangganya, dan pramugari Nancy, sang Marshall berusaha melacak
siapa si pengirim SMS kaleng. Banyak penumpang yang mereka curigai,
namun korban pertama justru pilot yang tewas keracunan! Dalam toilet
Bill juga bergumul dan menghabisi agen Anti Narkoba Tom Bowen yang
terbukti menyelundupkan heroin.
Celakanya
atasannya di darat justru mencurigai Bill karena rekening bank untuk
menerima transfer tebusan justru milik si Marshall sendiri. Co-pilot
Kyle tak mau memercayai dan menolak bekerja sama dengan Bill, bahkan
seluruh penumpang dipimpin seorang polisi NYPD memusuhinya.
Ketegangan memuncak saat Bill menemukan bom waktu dalam koper yang
sudah distel. Ditambah semua aksinya direkam lewat kamera hp seorang
remaja yang menyebarkannya lewat jaringan sosial, hingga ia dituduh
teroris pembajak pesawat! Sebaliknya Fahim Nasir, penumpang Arab
yang semula dicurigai justru sejatinya dokter yang banyak
menolongnya. Apapun yang dilakukan Bill menjurus pada kekacauan
termasuk upaya meredam bom yang akan meledak. Celakanya mereka tak
mungkin secepatnya mendarat. Kejahatan terkonspirasi rapi dilakukan
kelompok kriminil yang mengambinghitamkan si Marshall frustrasi
habis-habisan! Bahkan teve sudah menyiarkan latar belakang Bill yang
menjadi pemabuk sejak kematian putri ciliknya. Sekilas disebut sejak
11 September 2001, tragedi penabrakan pesawat yang dibajak ke Menara
Kembar WTC, New York City, maka Angkatan Udara menempatkan Marshall
yang berhak membawa senjata api untuk menjaga setiap penerbangan.
Pakem film
thriller adalah memojokkan tokoh utama dalam situasi maha sulit,
namun dengan kegigihan dan ketangguhannya sang tokoh akhirnya ke
luar sebagai pemenang. Situasi luar biasa pelik juga dialami Jodie
Foster dalam pesawat kala ia kehilangan anak dan tiada yang
memercayainya di film Flightplan. Kini sang Marshall diperani
Liam Neeson, aktor Irlandia
berusia 62 yang semula tersohor sebagai pemain watak (lihat
Schindler’s List dan Les Miserables). Namun belakangan
lebih banyak memerani jagoan, mungkin karena sukses Taken yang kini
dibuat Part 3-nya. Sebagai kawakan Liam mampu berakting meyakinkan
menjadi apa pun, termasuk gembong kejahatan Ducard (Batman Begins),
atau Qui-Gon Jinn pendekar Jedi (Star Wars: Episode I - The
Phantom Menace). Boleh dibilang ia malang-melintang dalam
pesawat di antara 150 penumpang yang antaranya diperani
Julianne Moore (satu-satunya
penumpang pendukung Bill), Michelle Dockery
(pramugari cantik), Scoot McNairy
(si agen narkoba penyelundup), Lupita Nyong’o
(pramugari kulit hitam) dan lain-lainnya.
Sutradara
Jaume Collet-serra, 40, adalah
sineas asal Spanyol yang pernah kita tonton dua film horornya,
House of Wax dan Orphan. Bagi penggemar film yang mampu
bikin penonton duduk tegang dalam action non-stop selama 106 menit
dan kemudian pulang dengan lega, inilah tontonan pemuas selera Anda!
*** YaWi
- Nilai: 70
|