HOME SINEAS KABAR



     

OO NINA BOBO

Lagu Penidur Anak-anak Pengundang Hantu ala Dementor
Produksi : Rapi Films
Sutradara : Jose Poernomo
Para Pemain: Revalina S. Temat, Daniel Topan, Firman Ferdiansyah
Durasi: 91 Menit
Mulai Tayang : 20 Maret 2014

oleh: Yan Widjaya

JOSE POERNOMO boleh dipuji sebagai sineas masakini pelopor film horor abad 21 lewat Jelangkung (2001) debut kreasinya yang digarap berduet dengan Rizal Mantovani. Selama 13 tahun ia genap bikin 13 film yang 9 di antaranya bergenre horor, tetap konsisten sebagai sineas spesialis film horor. Bahkan satu karya terbarunya, 308, dibeli pihak Amerika untuk penayangan dunia. Kini, karyanya ke-13, Oo Nina Bobo, digubah dari lullaby menjadi lagu pengundang hantu. Dan yang dihadirkan Jose bukanlah hantu-hantu klise seperti pocong, kuntilanak, atau jelangkung, yang sudah dibuat puluhan film, melainkan sesuatu yang baru. Apa namanya? “Ya, hantu Oo Nina Bobo!” jawab sang sineas lugas.

Prolog film dengan system flashes menuturkan tragedi pembantaian misterius dalam sebuah rumah di mana ayah, ibu, dan putri bungsunya tewas dalam semalam. Satu-satunya yang selamat hanya Ryan, anak sulung berusia 7 tahun. Jiwanya terguncang hebat, disebut Post Traumatic Stress Disorder hingga dirawat di Panti selama bertahun-tahun. Kondisinya labil dan menutup diri. Sampai lima tahun kemudian datang Karina, psikiater yang tengah mengambil tesis S2 dan menjadikan Ryan sebagai objeknya. Caranya dengan mengajak si bocah kembali ke rumahnya selama dua minggu.

Bams, sahabat Karina, membantu dengan meminjamkan peralatan canggih untuk mendeteksi dan merekam perilaku Ryan termasuk selama tidurnya yang resah. Dalam gudang tua, Karina menemukan buku berisi pantangan menyanyikan lagu Oo Nina Bobo. Toh suatu malam ia menyanyikan lagu terlarang itu untuk menenangkan Ryan. Akibatnya muncullah sesuatu yang sangat tak terduga dan mengancam keselamatan Karina dan Ryan yang terjebak dalam rumah terkunci!

Sesuatu yang menyeramkan itu berupa bayangan pekat melayang bagai asap hitam dan menghirup napas manusia korbannya sampai habis, mengingatkan pada Dementor, hantu pemburu buronan dari penjara Azkaban yang sangat ditakuti Harry Potter (kreasi JK Rowlings). Peralatan special effect untuk membuatnya khusus dibeli Jose dari Hollywood dan untuk pertama kali dijajal di sini. Sayang sampai akhir kita tak mendapat kejelasan, dari mana dan mengapa hantu itu datang bila mendengar lagu tersebut, serta yang terpenting, bagaimana cara menaklukkannya? Mungkin itu disimpan untuk sequelnya kelak?

Hakekatnya film horor bergaya dokumenter ala Paranormal Activity yang mencatat peralihan hari dari hari selama Karina dan Ryan menghuni rumah tersebut termasuk minimalis, karena pemain memang hanya berdua. Revalina S Temat sebagai si psikiater dan Firman Ferdiansyah sebagai sang bocah trauma, didukung Daniel Topandas, pemain yang berhasil menghadirkan selingan tawa di sela ketegangan. Boleh dibilang Reva malang-melintang sepanjang film nyaris sendiri, wajah cantiknya tetap terlihat menarik saat kelelahan kurang tidur tiga malam, termasuk begitu bangun setelah jatuh terbanting dari loteng pun!

Mengenai lagu manis yang mengilhami film seram, tak jarang terjadi dalam dunia film. Antaranya film klasik Play Misty for Me (1971) yang diarahkan dan dibintangi Clint Eastwood, lagu Misty karya Erroll Garner digubah menjadi sebuah thriller pembunuhan mencekam. Juga lagu Cinta-nya Titiek Puspa pernah menghiasi sebuah FTV horor garapan Arifin C. Noer untuk TVRI tempo doeloe. *** YaWi

Nilai: 65

Review oleh:  Yan Widjaya, seorang wartawan film senior, pengulas, penulis, dan novelis.

Twitter @yan_widjaya