HOME SINEAS KABAR



     

RUNAWAY

Kisah Tragis Putra Bos dengan Dara Pencopet di Hong Kong
Produksi : Maxima Pictures
Sutradara : Guntur Soeharjanto
Para Pemain: Al Ghazali, Tatjana Saphira, Kimberly Ryder, Ray Sahetapy, Edward Akbar, Dewi Irawan, Willy Dozan, Mario Maulana, Nigel Ryder
Durasi: 90 Menit
Mulai Tayang : 24 Juli 2014

oleh: Yan Widjaya

MUSA diajak ayahnya, Surya Djatmoko, ke Hong Kong, dengan niat mengenalkannya pada Jenny, putri Nigel, pengusaha bertaraf internasional. Bila mereka dijodohkan, Surya yakin usahanya akan berkembang pesat. Namun Musa tak tertarik pada si cantik genit Jenny, sebaliknya malah bersimpati pada gadis pencopet Tala. Perihal Tala, ia tinggal bersama ibunya yang mantan TKW dan kini sakit-sakitan di rusun. Pamannya, Toni, si penjudi kambuhan, yang mengajarinya mencopet. Kegawatan terjadi ketika Toni diburu anak buah bos Felix Wong yang menuntut pengembalian uangnya, ia pun mengatur rencana penculikan Jenny. Celakanya yang terculik justru Tala! Maka Musa nekad menerobos sarang mafia-triad di pelabuhan demi membebaskan gadis yang dicintainya…

Keseluruhan film ini, khususnya tampak luar (out door), memang sesuai ceritanya berlokasi di Hong Kong. Merupakan kerja sama Maxima Pictures dengan sutradara Guntur Soeharjanto yang sebelumnya sukses besar lewat 99 Cahaya di Langit Eropa yang menjelajah ke berbagai negara di benua tua. Dari drama religi beralih ke drama action dengan pengambilan gambar dari Tsim-shat-sui, Victoria Park, sampai ke arena balap kuda yang menjadi ajang perjudian masyarakat Hong Kong.

Didapuk sebagai pemeran utama, Al Ghazali, putra sulung Ahmad Dhani dengan Maia Estianty, yang baru merilis single, dan laris membintangi sejumlah iklan komersial. Anak muda menjelang usia 17 ini memang berwajah tampan dan pernah berlatih tinju, sayang belum ditempa seni peran hingga dalam banyak scene terlihat sorot matanya masih hampa. Jika saja ia mau bersekolah akting, bukan tak mungkin bakal menjadi idola baru dalam blantika perfilman lokal.

Lawan mainnya, Tatjana Saphira, sudah berpengalaman berpasangan dengan Adipati Dolken dalam Crazy Love, serta main sinetron. Sedangkan si cantik jangkung Kimberly Ryder jelas bintang remaja terlaris, yang di sini main bareng ayah kandungnya, Nigel Ryder. Yang kebagian peran jadi ayah Al adalah aktor senior Ray Sahetapy (sebagai pengusaha miliarder yang dengan mudah memberi cek dua puluh juta dollar HK untuk ibu Tala, anehnya membiarkan begitu saja putranya masuk sarang bandit dengan membawa sekoper uang tunai! Kenapa beliau tak menugasi jagoan untuk mengawal dan menjaga keselamatan Musa?).

Tokoh ibu Tala dipercayakan pada Dewi Irawan yang kian laris memerani tokoh ibu. Lantas sang paman yang bolak-balik digebuki preman diperani Edward Akbar (sebelumnya tampil sebagai bos gangster Street Society). Si gembong triad Felix yang pamer kesadisan menggunting kelingking Toni dengan darah dingin dimainkan Willy Dozan, mantan bintang laga era 1980-an.

Tempo film berjalan cepat dan lancar dengan bumbu-bumbu sejumlah adegan laga tak ubahnya drama-action Hong Kong. Sesungguhnya Hong Kong bukan baru pertama kalinya dijadikan setting film Indonesia, karena sebelumnya sudah pernah kita lihat antara lain; Jakarta, Hong Kong, Macau, Minggu Pagi di Victoria Park, dan Azrax. Lantas karena film ini ditutup dengan open ending maka masih terbuka peluang untuk pembuatan sequelnya, kita tunggu saja bila Runaway berhasil menjadi leading sebagai film terlaris dalam lomba lima film Lebaran tahun ini... *** YaWi

Nilai: 65

Review oleh:  Yan Widjaya, seorang wartawan film senior, pengulas, penulis, dan novelis.

Twitter @yan_widjaya