Persahabatan Dua Buronan
dan Dua Bocah
Produksi : Alenia Pictures
Sutradara : Ari Sihasale
Para Pemain: Fatih Unru, Naomi Ivo, Chicco Jerikho, Asrul Dahlan,
Sabai Morscheck, Gery Puraatmadja, Argo A’a Jimmy, Yayu Unru,
Arswendi Nasution
Durasi: 107 Menit
Mulai Tayang : 24 Juli 2014
oleh: Yan Widjaya
|
DUA
minggu menjelang Lebaran, dua napi, Ivan dan Erik, buron dari
penjara. Untuk menghindari buruan polisi mereka mengumpat di sebuah
pondok di desa terpencil. Namun Ivan turun tangan menolong Melati
yang kakinya terjepit, gadis cilik ini dan abangnya, Rian, hendak
memancing ikan di sungai dekat pondok persembunyian.
Rian dan Melati sangat senang mendapat dua teman baru dan sering
mengunjungi pondok. Rian menulari Erik cara memancing, sedangkan
Melati mengajari Ivan menghafalkan ayat suci Al Quran. Ikatan batin
Ivan dengan Melati inilah yang membuat ia menolak ketika Erik
mengajaknya meneruskan pelarian. Pada hari puasa terakhir, Melati
dan Rian membawa makanan lezat untuk berbuka. Erik yang semula
mencurigai anak-anak ini menjadi tersentuh kepolosan mereka. Namun
Andini, ibu Rian dan Melati, sudah mengendus siapa sebenarnya Ivan
dan Erik! Apa yang dilakukan Andini, apakah melapor ke polisi dan
bersama penduduk sekampung membekuk dua buronan tersebut? Akankah
Ivan dan Erik tega menyandera sepasang bocah polos itu demi untuk
bisa meloloskan diri?
Jawabannya mesti disaksikan pada klimaks film produksi ke-8 Alenia
Pictures yang merupakan kado Lebaran dari Ale alias Ari Sihasale
yang mengakui sangat menyukai film Senyum di Pagi Bulan Desember
yang pernah disaksikannya di TVRI. Film tahun 1974 karya Wim Umboh
itu merupakan film klasik dengan cerita serupa, dibintangi Sukarno
M. Noor, Kusno Sudjarwadi dan Rachmat Hidayat (sebagai tiga buronan)
beradu akting dengan si Bunga cilik Santi Sardi.
Dulu skenarionya karya Arifin C. Noer dengan lokasi kawasan kawah
Tangkuban Perahu, kini ditulis Armantono dengan latar hamparan
kampung Ciwedey, toh sama-sama alam Priangan nan jelita. Dua anak
diperani Fatih Unru dan Naomi Ivo yang baru 8 tahun. Fatih angkat
nama sejak tampil sebagai komika (stand-up comedy) bocah cerdas yang
ocehannya bikin penonton di studio dan pemirsa Kompas TV
terpingkal-pingkal. Dari namanya diketahui ia anak Yayu Unru,
pelatih seni peran yang ikut bermain jadi pak Haji. Sedangkan Naomi
mulai dikenal sejak mendukung beberapa FTV .
Kalau ada piala Citra khusus pemeran anak-anak terbaik tahun ini,
Nia Sihasale Zulkarnaen menjagokan Fatih menjadi pemenangnya, “Saya
sendiri main film sejak usia 8 tahun lewat Jeritan Si Buyung (1977)
arahan Tommy Burnama yang diperani ayah saya (Dicky Zulkarnaen),
tapi saya akui jauh di bawah Fatih dan Naomi!” Selain menjabat
Executive Producer, Nia tampil sebagai bu guru SD yang menuturkan
tentang malam seribu bulan Lailatul Qadar.
Chicco Jerikho sebagai si buronan Ivan, naik pamor lewat film
Cahaya
dari Timur, Beta Maluku. Rekannya, Asrul Dahlan, teruji selama 8
tahun menjadi pemain serial Para Pencari Tuhan yang sudah mencapai
Jilid 8. Sabai Morscheck juga sejak debutnya
Sang Dewi telah bermain
8 film, kebagian peran Andini, orang tua tunggal dua anak setelah
suaminya meninggal. Tidak lupa Ale menyisipkan sentilan terhadap
situasi masa kini dengan memajang wajahnya sendiri sebagai caleg
Abdi yang dipromosikan si Asep (diperani pelawak Argo A’a Jimmy) menjelang keramaian Pileg.
Inilah satu-satunya film anak-anak dengan kearifan lokal berlatar
perayaan Idul Fitri di kampung dari lima film Lebaran tahun ini yang
tayang serentak pada 24 Juli 2014! Harus diakui cara bertutur Ale
kian lancar, namun karena cerita klise dan segala sesuatunya bisa
diduga dengan tepat apa yang akan terjadi, justru memupus ketegangan
dan emosi penonton... *** YaWi
Nilai: 60
|