Kisah Agung Kehidupan dan
Kebangkitan Jesus Kristus Putra Allah
Produksi : Lightworkers Media
Sutradara : Christopher Spencer
Para Pemain: Diogo Morgado, Roma Downey, Darwin Shaw, Greg Hicks,
Sebastian Knapp, Amber Rose Revah, Greg Hicks, Matthew Gravelle
Durasi: 138 Menit
Mulai Tayang : 28 Maret 2014 Blitz
only
oleh: Yan Widjaya
|
DARI
berbagai genre film (yang utama:
drama, komedi, laga, horor) saya menyebut film-film tentang Jesus
Kristus sebagai film agung, bukan sekadar genre religi karena
visualisasi peri kehidupanNya selalu memancarkan aura keagungan.
Siapa yang belum tahu riwayatnya? Dilahirkan di gua kandang domba di
padang Bethlehem oleh Perawan Maria. Dilarikan Joseph ke Mesir untuk
menghindari kebuasan Raja Herodes yang ingin membantaiNya. Sampai
usia 30 menjadi tukang kayu sederhana di Nazareth. Baru kemudian
berkeliling Israel untuk mengajarkan kasih dan tak terhingga
banyaknya mukjizat selama tiga tahun sampai dikhianati Judas
Iskariot. Pontius Pilatus penguasa Romawi di Jerusalem terpaksa
menuruti desakan para imam kepala Yahudi dan Farisi untuk
menyalibkanNya di bukit Golgotha. Pada hari ketiga Ia bangkit dari
antara orang mati dan menitahkan murid-muridNya terus menyebarkan
kasih ke segala penjuru dunia…
“Karena engkau
telah melihat Aku maka engkau percaya,” ujar Jesus pada Tomas, murid
yang semula kurang percaya, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat
namun percaya.” Berkat sabda ini murid-muridNya berkembang pesat
dari belasan menjadi ratusan, ribuan, jutaan, dan kini miliaran
orang…
Peri kehidupan
sang Penebus sering difilmkan dalam berbagai versi. Delapan judul
paling popular: King of Kings (1927) produksi Cecil B DeMille
dengan HB Warner sebagai Jesus. Film hitam-putih itu diulang-buat
dengan tatawarna pada 1961 dengan sutradara Nicholas Ray dibintangi
Jeffrey Hunter. Menyusul The Greatest Story Ever Told (1965)
arahan George Stevens dengan aktor Max Von Sydow. Yang ngerock
musikal Jesus Christ Superstar (1973) buatan Norman Jewison
menampilkan Ted Neeley. Lalu Jesus of Nazareth (1977) karya
indah Franco Zeffirelli dibintangi Robert Powell. Miniseri lain,
Jesus (1999), dibuat Roger Young dengan pemain Jeremy Sisto.
Paling kontroversial bikinan Martin Scorsese, The Last Temptation
of Christ (1988) diperani Willem Dafoe. Yang berdialog Aramaic
dan terperinci melukiskan penyalibanNya persembahan Mel Gibson,
The Passion of the Christ (2004) menampilkan Jim Caviezel.
Kini tiba
Son of God, semula miniseri teve serupa Jesus of Nazareth
dan Jesus. Judul awalnya, The Bible sepanjang 10
episode mendapat sambutan luar biasa saat tayang tiap Minggu malam
(13,1 juta pemirsa) hingga menjadi miniseri terlaris. Maka timbul
ide mengedit lima episode penutup menjadi sebuah film. Produksi
Lightworkers Media ini kemudian dirilis 20th Century Fox,
hasilnya dari bujet $22 juta meraup $56 juta dari peredaran di AS.
Tidak heran karena semua film tentang Jesus pasti meledak, fakta
kreasi Gibson yang berbujet $30 juta, keuntungan peredaran dunianya
mencapai $500 juta!
Sutradara
Christopher Spencer setia pada
Perjanjian Baru mendapuk para pemain dari berbagai etnis dan negara
yang nyaris asing bagi kita, kecuali sosok Santa Maria yang setelah
uzur dibawakan aktris-produser Roma Downey
(semasa muda diperani Leila Mimmach).
Tokoh utamanya dipercayakan pada Diogo Morgado,
aktor muda Portugis. Plus ilustrasi musik aransemen komponis kaliber
Oscar, Hans Zimmer, membuat
suasana film terasa sangat hidup, mencekam, dan berkharisma. Inilah
tontonan paling pas bagi umat Kristiani dan siapapun yang percaya
padaNya jelang Paskah! *** YaWi
Nilai: 85
|