HOME SINEAS KABAR



     

BATTLE OF SURABAYA

Organisasi Ninja Kipas Hitam dalam Animasi Indonesia
Produksi : MSV Pictures
Sutradara : Aryanto Yuniawan
Para Pengisi Suara: Reza Rahadian, Maudy Ayunda, Ian Saybani, Jason Williams, Tanaka Hidetoshi, Alejandro Esteban
Durasi: 99 Menit
Mulai Tayang : 20 Agustus 2015

oleh: Yan Widjaya

BOM ATOM meledak di Hiroshima dan Nagasaki. Dai Nippon pun menyerah kepada Sekutu. Peluang ini digunakan oleh para pemuda pergerakan untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun Belanda yang membonceng kapal induk Inggris mendarat di Surabaya dan ingin menguasai Indonesia kembali. Maka berkobarlah pertempuran demi pertempuran sampai puncaknya pada tanggal 10 November 1945!

Di antara tokoh-tokoh pahlawan nyata seperti Bung Tomo, Gubernur Suryo, Residen Sudirman, pak Moestopo, dan lain-lainnya yang terus menyemangati arek-arek Suroboyo, hadirlah trio tokoh fiktip yang justru dijadikan pemeran utama film animasi berlatar belakang perjuangan ini. Mereka bertiga adalah si bocah penyemir sepatu Musa, dan sahabatnya, si gadis praremaja Yumna, serta pejuang muda Danu yang sulit ditebak sejatinya membela pihak mana (?).

Ternyata di balik intrik perang kemerdekaan turut beraksi pula organisasi rahasia Kipas Hitam yang dibentuk oleh Kenpeitai. Akibatnya berkecamuk bentrokan segi tiga antara para pejuang Indonesia melawan pasukan Sekutu (Inggris dan Belanda) melawan ninja-ninja Kipas Hitam (orang Jepang dan Indonesia pendukungnya). Bahkan Kapten Yoshimura yang bersimpati pada perjuangan kemerdekaan Indonesia tewas secara misterius.

Semula Musa sendiri bilang, “Aku hanya ingin makan kenyang dan tidur nyenyak, hanya itu.” Toh mau tak mau kemudian ia pun terlibat karena dipercaya oleh Komandan Gerilya menjadi kurir pengantar surat rahasia. Namun ia mencurigai Yumna yang ternyata bertatto Kipas Hitam di tengkuknya. Benarkah si gadis adalah pengkhianat pendukung Dai Nippon? Disusul kematian ibu Musa dalam rumah yang terbakar, jadilah ia bocah yatim-piatu yang menjadi saksi mata pertempuran terbesar di Surabaya…

Dipromosikan sebagai film animasi 2 D Indonesia pertama, padahal bukankah sudah ada film Singa Pemberani (yang telah dibuat sampai Jilid 3 yang telah beredar secara beruntun tiga tahun belakangan?!), toh film ini tidak terasa sebagai film lokal selain daripada lokasi yang melukiskan arsitektur gedung-gedung legendaris di Surabaya pada era 1945.

Dua tokoh utamanya, Musa dan Yumna, terasa sekali bukan anak Jawa Timur bukan cuma dari logat dialeknya, si bocah lebih mirip tokoh anak dari Barat dengan jaket dan topi viltnya ala Tintin (kenapa bukannya memakai sarung dan kopiah peci seperti si Unyil atau si Doel, Anak Betawi?), sedangkan si anak perempuan yang bermata bola besar gamblang gambaran gadis Manga dari komik Jepang, apalagi ditambah menyoren pedang samurai (!).

Pengisi suara si bocah Musa adalah Ian Saybani, sedangkan dua bintang popular; Maudy Ayunda (mengisi suara Yumna) serta Reza Rahadian (suara Danu). Sutradara Aryanto Yuniawan menghabiskan tiga tahun untuk memproduksinya. Bahkan trailernya menyabet People’s Choice Award IMTF 2014.

Bagaimanapun juga, konon film dengan tagline keren (There is no glory in war!) ini mendapatkan perhatian dari Walt Disney Pictures yang kemungkinan berminat untuk mengedarkannya secara luas ke seluruh dunia. Semoga saja mendapatkan sambutan cukup baik di mana pun ditayangkan… *** YaWi
Nilai: 55

Review oleh:  Yan Widjaya, seorang wartawan film senior, pengulas, penulis, dan novelis.

Twitter @yan_widjaya