Romansa Pianis dengan
Ballerina di New York
Produksi : Hitmaker Studios & E-Motion Entertainment
Sutradara : Rocky Soraya
Para Pemain :Herjunot Ali, Nabilah JKT 48, Boy William, Annabella
Jusuf, Sam Brodie, Kimmy Jayanti,
Nobuyuki Suzuki, Spencer Breslin
Durasi : 126 Menit
Mulai Tayang : 23 Desember 2015
|
NEW YORK,
maestro pianis klasik dari Indonesia Alex Hirano akan menggelar
tour-show keliling Amerika. Adiknya, Ray, dari group B-Boy, ingin
mengenalkannya pada gadis yang tengah ditaksirnya, Mia Clark.
Malangnya
terjadi kecelakaan kecil yang mematahkan lengan kiri Alex. Maka
untuk menebus dosanya, Mia bersedia mengurus apartemen Alex
sampai lengannya pulih. Terjalinlah persahabatan unik antara Alex
yang hampir selalu uring-uringan dengan Mia yang periang. Sempat
juga Mia kewalahan karena Alex sangat rapi perfeksionis dalam segala
hal. Padahal cita-cita Mia untuk menjadi ballerina yang bisa tampil
di pentas Broadway tersandung oleh kondisi jantungnya yang lemah.
Jadi akankah Alex merebut hati Mia dari incaran adiknya sendiri?
Terus siapakah yang akan dipilih si gadis antara abang-adik tersebut?
Judul film ini
sekaligus juga merupakan lagu terbaru gubahan Alex Hirano sebagai
simbolik pujaannya pada Mia Clark yang dimainkannya dalam konser
akbar dan disambut hadirin dengan standing ovation…
Gamblang sekali tujuan film melodrama romantis garapan Rocky
Soraya ini adalah tearjerker,
khususnya untuk kaum remaja putri, di samping menjual mimpi muluk
kalangan dunia atas angin seputar piano, ballet, dan metropolis New
York. Sebelumnya Rocky sudah menyutradarai teenlit yang
dibintangi Sharon Jessica sebagai Chika (2008) dengan lokasi
syuting di Venesia, Eropa.
Sebagai aktor
watak Herjunot Ali (30 tahun)
patut dipuji kualitasnya, memang ia sangat selektif, selama 12 tahun
kariernya baru main 8 film, namun lihatlah karakternya sangat
berbeda dari film ke film (antaranya remaja slenge’an dalam 5 Cm,
pemuda alim Di Bawah Lindungan Ka’bah, kekasih malang
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, pengusaha sukses yang
menyelingkuhi istri orang Supernova) dan kini menjadi pianis
terkemuka yang arrogant.
Didapuk
memerani adiknya, Boy William,
yang lebih laris dibanding Junot. Sam Brody
kebagian peran manager Alex yang membebani Mia dengan beragam tugas.
Lantas karena Alex dan Ray beretnis Indo-Jepang maka peran ayah
mereka dipercayakan pada Nobuyuki Suzuki
(dari serial komedi Kelas Internasional). Sedangkan
primadonanya, remaja penyanyi Nabilah JKT 48
mantan anggota grup idol JKT 48 atau lengkapnya Nabilah Ratna
Ayu Azalia (16 tahun). Jam terbangnya
memang baru sekali main film horor Wewe (2015).
Sayang kendati
Nabilah sudah berupaya belajar menari ballet selama dua bulan, toh
masih belum membuat penonton terpukau menyaksikan kelenturan
tubuhnya. Nampaknya memang ia perlu serius belajar lebih tekun dan
menghayati karakter yang diperaninya (tentu jangan dibandingkan
dengan Natalie Portman yang menyabet piala Oscar dalam Academy
Award 2011 lewat peran ballerina Black Swan).
Sesudah
menyebut kekurangannya sebagai imbangan tentu mesti disebutkan pula
kelebihannya, tata kamera yang nyaman di mata dipimpin Dicky
Maland (di Indonesia) dan Jose
Poernomo (di Amerika). Keunggulan
lainnya karena novel karya Ilana Tan
ini termasuk bestseller yang sudah mengalami banyak cetak
ulang. Bujet pembuatan film ini jelas di atas standar rata-rata,
terutama karena keseluruhannya berlatarkan New York dengan
setting di lokasi-lokasi yang sudah sangat familiar kita
saksikan dalam film-film Amerika termasuk di antaranya kampus
Sekolah Tinggi Kesenian Juilliard.
Bahkan aktor
muda Hollywood, Spencer Breslin
pun mau tampil cameo sebagai seorang sopir. Kostum yang dikenakan
para pemain utama pun terlihat mewah perlente, maklum mereka berasal
dari level kalangan elite. *** YaWi
Nilai: 70
|