HOME SINEAS KABAR



     

JURASSIC WORLD

"Taman impian yang menjadi sebuah malapetaka"
Produksi : Amblin Entertainment dan Legendary Pictures
Sutradara : Colin Trevorrow
Para pemain : Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Nick Robinson, Ty Simpkins, B. D. Wong
Durasi : 124 menit
Mulai tayang : 12 Juni 2015

oleh: Anna-Rose

DUA puluh dua tahun telah berlalu sejak taman raksasa Jurassic Park yang terletak di pulau fiksi 'Isla Nubra' di Costa Rica hancur. Pulau yang kini telah dipugar total itu telah berganti wajah dan dinamai Jurassic World.

Pada awal film, penonton langsung diperlihatkan pada dua telur dinosaurus yang baru menetas—sebuah pertanda munculnya spesies baru, yang akan menjadi dinosaurus sentral dalam film berdurasi 124 menit ini.

Di bagian selanjutnya, kita melihat keluarga Mitchell mengantar anak-anak mereka, Zach dan Gray Mitchell ke bandara untuk dititipkan pada adik sang ibu, yang merupakan salah satu manajer utama di Jurassic World. Zach Mitchell, remaja yang acuh-tak-acuh, selalu berusaha mencari perhatian remaja perempuan seusianya, sementara sang adik, Gray, berusaha tetap bersemangat dengan liburan mereka. Dua karakter utama lainnya adalah sang bibi, yang diperankan oleh nominasi Golden Globe tahun 2006, Bryce Dallas Howard, dan mantan pacar sang bibi, seorang verociraptor (pelatih dinosauraus jenis Raptors) yang handal, Owen Grady (Chris Pratt, Guardians of the Galaxy).

Dinosaurus jenis baru hasil rekayasa genetika Dr.Wu (B. D. Wong, satu-satunya pemain yang juga bermain dalam film pertama Jurassic World) yang dinamai 'Indominus Rex' berhasil kabur dari sarangnya yang terisolasi. Masalahnya adalah, sang dinousarus ini disebut-sebut sebagai dinosaurus yang “bigger, stronger, and faster”—lebih besar, lebih kuat, lebih cepat, dan juga lebih banyak gigi—sesuai permintaan investor taman raksasa itu.

Film ini tetap berkiblat pada pakem film pertamanya, yaitu memberi ketegangan yang membuat penonton sesekali berteriak kaget. Sayangnya, greget film ini tidak dapat menyamai film pendahulunya, Jurassic Park (1993) yang dapat membuat penonton berteriak sekaligus terkesima meskipun hanya menonton di layar kaca.

Dari sisi teknologi, Jurassic World tentunya lebih unggul dibandingkan Jurassic Park. Hal ini terlihat dari cara pembuatan para raptors yang terlihat detail dan asli. Hanya saja, menurut hemat penulis, film ini memiliki sedikit flaw pada adegan di mana para dinosaurus ikut berlari bersama mobil penumpang. Tayangan ini terlihat kurang sempurna. Cukup mencengangkan; karena bahkan dalam film sekelas Jurassic World pun masih ditemukan kendala dalam bidang CGI (Computer Generated Imagery). Dari sisi orisinalitas, film ini juga kerap mengingatkan kita pada film sebelumnya, seperti saat salah satu jenis dinosaurus terbaring lemah tak berdaya dan ketika sang bibi menggunakan obor untuk mencari perhatian sang dinosaurus.

Uniknya, Jurassic World memberikan sebuah gagasan baru bahwa dinosaurus sekelas raptors yg notabene adalah binatang karnivora pun dapat berteman dengan manusia. Juga patut diacungi jempol bagaimana Colin Trevorrow menggambarkan taman impian Jurassic World secara visual yang membuat penonton terkesima oleh keindahan pulau dan wahana-wahana yang ditampilkan.

Proses pembuatan film ini sendiri terbilang cukup lama, yaitu lebih dari satu dekade. Mundurnya sutradara dan ide cerita yang berganti-ganti, di antaranya, telah menyebabkan produksi film ini memakan waktu jauh lebih lama dari Jurassic Park (1993), The Lost World: Jurassic Park (1997), dan Jurassic Park 3 (2001). Film yang seyogyanya akan tayang tahun 2013 mundur ke tahun 2015. Saat hal ini ditanyakan pada Executive Producer yang juga sutradara dua film sebelumnya, Steven Spielberg, ia menjawab dengan yakin, “Saat Colin datang pada saya dan memberi saya ide dan cerita tentang Jurassic World, saya tercengang, dan saya merasa ide sehebat ini akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit, dan saya bersedia memberi lebih banyak waktu untuk Colin.” Terbukti, sang sutradara kawakan tidak salah, karena Jurassic World menjadi film pertama yang meraup 500 juta dollar AS hanya dalam waktu satu pekan saja!

Secara keseluruhan, film ini layak ditonton dua kali. Hal ini lantaran sutradara dan penulis Colin Trevorrow dan Derek Connolly memberi unsur komedi romantis yang dibalut tema kekeluargaan yang kuat, yang membuat film ini berkesan di hati penontonnya dalam sisi cerita.

- Nilai: 80

Review oleh:  Anna-Rose, pengamat film.