Komedi Dara Pengacara Batak dan Resepsionis
Perjaka Sunda
Produksi : Rapi Films
Sutradara : Monty Tiwa
Para Pemain: Acha Septriasa, Reza Nangin, Arie Kriting, Sacha
Stevenson, Cok Simbara, Mak Gondut, Wieke Widowati, Mongol Stres,
Restu Sinaga, Tora Sudiro, Marwoto, Dwi Sasono, Eka Sitorus, Dharty
Manulang, Ozzol Ramdan, Project Pop
Durasi: 96 Menit
Mulai Tayang : 15 Juli 2015
oleh: Yan Widjaya
|
TIAR
SARIGAR, SH, yang magang di kantor
pamannya mendadak terkenal karena menggagalkan usaha pembunuhan
seorang saksi penting kasus mafia. Sebuah prolog yang menarik dan
menjanjikan.
Pelaku
penembakan yang kabur adalah gangster bego anak buah bos Mafia Arif
Rupawan. Untuk melindungi Tiar dari ancaman, muncul dua super agen,
Arie dan Sasha yang ditugasi tokoh misterius.
Cerita
bergulir ketika kedua agen menganjurkan Tiar mesti pura-pura pacaran
dengan resepsionis lugu Aan. Seketika pula cerita beralih menjadi
masalah keluarga Batak versus keluarga Sunda, tepatnya ibu Tiar
lawan ibu Aan. Dari sini situasi kelucuan dipaksa dibangun kendati
tidak sepenuhnya berhasil (bukankah kesuksesan sebuah film komedi
ditandai dengan tawa ger-geran penonton sebioskop yang universal?).
Alhasil kasus Mafia dan kecerdasan si pengacara muda sekadar
tempelan belaka
Padahal para
pemain sudah berupaya tampil bagus, khususnya Acha Septriasa
yang pertama kalinya memerani gadis Batak dengan aksen bicara yang
khas, toh tetap tampil manis. Begitupun lawan mainnya Reza
Nangin yang memerani perjaka Sunda
lugu. Adegan saat Tiar mempromosikan Aan yang tengah melamar kerja
di tempat baru, lebih pas bila diperagakan di persidangan kasus yang
dimenangkannya (ironisnya sama sekali tak ada adegan sidang! Untuk
diketahui memerani pengacara sukses yang lihai bersilat lidah adu
argumentasi paling disukai oleh para aktor kaliber Hollywood).
Perihal aktor
senior Cok Simbara, Mak
Gondut (yang sering berdialog vulgar
dan over), sebagai Papa-Mama Tiar, serta mentor seni peran
Eka Sitorus sebagai Opung, plus
Restu Sinaga sebagai calon
suami pilihan keluarga yang kaya, tampan, pandai bernyanyi dan
bergitar, memang mereka etnis Batak, kecuali si sepupu yang diperani
Ozzol Ramlan dan si tulang
oleh Tora Sudiro. Ibu Aan yang
sering shock diperani Wieke Widowati.
Duo agen sok pintar oleh Arie Kriting
dan Sacha Stevenson. Komika
Mongol Stres sebagai pembunuh
konyol anak buah Dwi Sasono si
pemeran bos Mafia. Diramaikan grup Project Pop
yang mendendangkan lagu terbarunya.
Memang
Monty Tiwa adalah sineas multi bakat
karena sering merangkap sebagai sutradara, penulis cerita-skenario,
penggubah musik dan lagu, serta memproduseri sendiri filmnya
promosinya, hebatnya ia menguasai itu semua secara otodidak. Sayang,
Monty kadang kebablasan, seperti debut penyutradaraannya, Maaf,
Saya Menghamili Istri Anda (2007), judul tak senonoh (blak-blakan
perselingkuhannya dibanding judul Buruan Cium Gue/2004 yang
diprotes Aa Gym hingga bikin heboh).
Memang pula
sebagian besar karya Monty bernuansa humor, termasuk Get Married
3 dan Get M4rried, hingga dengan dalih demi komedi berani
mengadu adat budaya dua suku bangsa, Batak dan Sunda (untungnya
belum sampai membenturkan agama yang jelas berbeda hingga tidak
mengulang kasus film Cinta tapi Beda/2012 yang menuai protes
dari kalangan puritan). Toh alih-alih meletupkan tawa adegan Mak
Gondut memeragakan cara membantai anjing, bukan hanya membuat Wieke
Widowati memaki, “Biadab!”, tapi juga bikin penonton bergidik. Lebih
elok saat menggunakan bahasa kiasan seperti ‘sapi pendek dan sapi
tinggi’. *** YaWi
Nilai: 65
|