HOME SINEAS KABAR



     

MALAIKAT KECIL

Kisah Ayah Autis Sebagai Kepala Keluarga
Produksi : Atlantis Picture
Sutradara : Richyana
Para Pemain : Dwi Sasono, Tika Bravani, Cok Simbara, Nella Regar, Dina Mariana, Sion Gideon, Habil Gideon, Inggrid Rhemanty, Tahta Perlawanan, Mudji Massaid, Rachel Patricia & Dhelon F.Albers
Durasi : 93 Menit
Mulai Tayang : 8 Oktober 2015

  ADALAH dua keluarga yang bermukim di Jakarta. Yang pertama keluarga sederhana, kepala keluarganya setiap hari mengayuh sepeda menjajakan ikan hias dalam kantong plastik. Yang kedua, keluarga kaya raya yang bermobil mewah. Lalu nasib mempertemukan mereka, ketika mobil si kaya menyerempet sepeda si miskin sampai terguling ke trotoar…
Si penjual ikan hias yang bernama Budi adalah suami Siti dan mempunyai dua anak; Ratih dan Ian.

Menjelang Lebaran, Budi berjanji akan membelikan pakaian baru untuk anak-anaknya asalkan mereka berpuasa sebulan penuh. Padahal kondisi ekonominya betul-betul sangat sulit. Sedangkan sewa rumahnya pun belum terbayar. Ditambah sakitnya Ian hingga mesti dirawat di Rumah Sakit, toh Budi berkeras tak sudi disebut miskin hingga tak mampu membayar biaya perawatan anaknya yang digadang menjadi calon Presiden.

Perjuangan hidup Budi inilah yang diharapkan bisa menarik simpati penonton. Diperani oleh Dwi Sasono yang belakangan lebih sering bermain komedi namun kali ini tampil beda berkat bimbingan acting coach Susilo Badar. Istrinya dimainkan oleh Tika Bravani yang telah menyabet piala Citra Aktris Pendukung Terbaik lewat peran Fatmawati dalam Soekarno. Bagaimana Siti yang cantik ini bisa menjadi istri Budi yang autis? Sekilas diungkapkan di kampung Siti nyaris diperkosa tiga berandalan kalau saja tidak ditolong Budi. Kedua anak mereka diperani dua pemain cilik Rachel Patricia dan Dhelon F. Albers. Sebagai ibu Budi adalah Dina Mariana yang menasihati anaknya dengan petuah-petuah bermakna.

Keluarga kaya adalah Cok Simbara, Nella Regar, dengan sopirnya Sion Gideon. Penyesalan tokoh yang diperani Cok inilah yang menyatukan kembali keluarga Budi yang tercerai-berai di penghujung malam takbiran. Afdolnya memang film yang digarap dengan bersahaja ini cocok untuk tontonan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Dalam segala kesederhanaannya terasa kelewat gamblang pesan yang hendak disampaikan.

Lantas mana Malaikat Kecilnya? Ternyata yang dimaksud oleh judul tersebut adalah tokoh Budi yang autis dan tetap berpikiran selugu anak-anak kendati telah bertubuh dewasa, menjadi suami, bahkan ayah dari dua orang anak. Tak urung pada banyak adegan terlihat kedewasaan Budi sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab. Begitu pula dengan pakaian setelan yang dikenakan Budi selalu bersih sesuai dengan karakternya yang rapi, kendati saat bekerja menjadi kuli bangunan.

Film ini juga merupakan kenangan bagi pelawak Habil Gideon yang meninggal dunia seusai syuting, perannya sebagai suami pemilik rumah kontrakan (nah, pemeran sang istri justru Inggrid Remanti yang nota bene adalah produser film ini dan rupanya ingin unjuk kemampuan berakting juga).
Sayangnya sutradara
Richyana malah tidak memanfaatkan partisipasi nama-nama pemain yang pernah popular di masa lalu seperti Dina Mariana dan Nella Regar, hingga mereka hanya kebagian sedikit dialog, bahkan wajahnya pun hampir tersamar. Terasa mubazir memasang nama mereka karena kehadirannya bisa saja digantikan oleh pemain siapa pun… *** YaWi
Nilai: 55