Jagoan Kampung di Belantara Ibukota
Produksi : Star Vision
Sutradara : Fajar Nugros
Para Pemain : Hamish Daud, Nina Kozok, Agus Kuncoro, Dwi Sasono,
Eriska Rein, Dominique Sanda, Ganindra Bimo, Dian Sastro, Yayan
Ruhian, Kelly Tandiono, Dede Yusuf, Lukman Sardi, Raihan Khan
Durasi : 98 Menit
Mulai Tayang : 27 Agustus 2015
oleh: Yan Widjaya
|
JAMRONI,
jagoan kampung di lembah Merapi yang
memergoki begal ternak, malah dituduh mencuri sapi. Akibatnya ia
dihajar Juragan Sapi, untunglah maling aslinya keburu digelandang.
Dari mana Jamroni menguasai ilmu silat? Ternyata secara otodidak
berlatih lewat sejilid kitab di kandang kambing. Menjelang ajal, pak
Tohari baru mengungkap, bahwa Jamroni bukan anak kandungnya. Maka
Jamroni berangkat ke Jakarta untuk mencari Sari, teman masa kecilnya.
Alih-alih bertemu Sari, Jamroni malah
terlibat masalah Retta yang tengah diuber-uber begundal. Padahal
mereka adalah suruhan ayah si gadis, tokoh berpengaruh Hastomo, yang
ingin menikahkan Retta dengan adik Amsar, Ketua Ormas pelabuhan. Mau
tak mau Jamroni mesti bergebrak dengan jagoan-jagoan yang dikirim
oleh Hastomo maupun Amsar. Retta membawa pemuda penolongnya ini ke
rumah dan menyebutnya calon suami pilihannya. Keruan dari bersahabat
Hastomo berbalik berseteru dengan Amsar. Lantas, siapakah yang bakal
menyandang gelar gangster penguasa Jakarta?
Dua pemain pendatang baru,
Hamish Daud dan Nina Kozok
didapuk menjadi sepasang pemain utamanya, sebagai si jantan dari
kampung dan si cewek tomboy yang baru pulang dari luar negeri.
Akting kompak mereka didukung belasan pemain terkenal, kemungkinan
karena kiat produser Chand Parwez Servia
belakangan ini senang menghadirkan banyak artis untuk membedakan
film bioskop dengan ftv (yang cukup dimainkan oleh dua bintang saja).
Skenario yang ditulis Jujur
Prananto terasa ringan, tak
membutuhkan pikiran njelimet, hingga gampang dipahami oleh
penonton segala usia. Jadilah sebuah action-komedi pertama
arahan sutradara muda berbakat Fajar Nugros
yang sebelumnya antara lain bikin Cinta Brontosaurus,
Adriana, dan Cinta Selamanya.
Jangan-jangan Nugros berprinsip,
“Untuk bikin film action kudu berantem setiap scenenya!” Ya,
tidak begitu juga sih, tapi minimal sudah memenuhi pakem, makin lama
musuh sang jagoan makin tangguh. Pertama, digebuki juragan sapi (Dede
Yusuf), terus menghajar tiga begundal,
tarung lawan jago kung fu belalang cengcorang (Ganindra Bimo),
dan puncaknya duel payung dengan Bang Jangkung (Yayan Ruhian),
tinggal menghadapi Mat Killer (Lukman Sardi)
yang belum (disiapkan untuk sequelnya kelak?!).
Fighting Choreographer
McDanny menggarap adegan baku kejar
dan baku hantam terutama di tengah keramaian seperti pasar dengan
kelincahan yang setara aksi Jackie Chan (dalam puluhan film Hong
Kong) dan Tony Jaa (pemeran Ong Bak dari Thailand). Sudah
begitu lokasi pun sangat bervariasi dalam memanjakan mata, dari
lembah gunung Merapi sampai ke berbagai pelosok Jakarta, kendati
paling banyak terlihat justru gerbong kereta api yang tidak kumuh.
Banyak adegan dalam film ini terasa
tempelan belaka, misalnya kehadiran Dian Sastro
sebagai kekasih Bang Jangkung yang berantem dengan Kelly
Tandiono, mantan kekasih yang ingin
menyewa Bang Jangkung. Tapi karena kepiawaian Editor Yoga
Krispratama dalam menyuntingnya
hingga semua adegan bisa dijahit berkesinambungan dan menjadi sebuah
tontonan hiburan yang lancar mulus. *** YaWi
Nilai: 65
|