PENSI
(pentas seni) pergelaran teater di sebuah SMA, berujung tragedi
ketika pelakon yang diceritakan menjalani hukuman gantung
benar-benar tewas tergantung!
20 tahun kemudian, di sekolah yang
sama, bahkan di panggung yang tak berubah pula, lakon dengan cerita
yang sama akan diulang gelar oleh siswa-siswi masakini. Cassidy
berperan sebagai sang pemuda yang pada klimaks pertunjukan akan
dihukum gantung, sedangkan Pfeiffer Ross si primadona SMA sebagai
kekasihnya. Tengah malam Ryan Shoos dan pacarnya, Reese Houser,
mengajak mereka untuk merusak panggung. Keisengan ini berbuntut
horor, diawali tertutupnya pintu hingga mereka terjebak, tidak bisa
keluar lagi…
Film ini dibuat dengan gaya
dokumenter seolah-olah rekaman dari peristiwa yang benar-benar nyata
terjadi karena tokoh Ryan membawa kamera untuk mengabadikan semua
tingkah iseng mereka. Tapi rupanya ada hantu-hantu penasaran yang
ikut ambil bagian, bukan hanya untuk menggertak menakut-nakuti
mereka, tapi betul-betul menjeratkan tali gantungan ke leher!
Sebagai upaya surprise,
sutradara membubuhkan pada anti klimaks ada hubungan antara para
tokoh masa kini dengan para pemain di masa lalu. Editing yang kasar,
ditingkah musik yang dikeraskan untuk memberi efek mengagetkan,
serta penampakan-penampakan bayangan hantu tanpa wajah dalam
keremangan diharapkan memberi kejutan pada penonton yang belum imun
pada film horor sejenis.
Sutradara dan para pemain semuanya
seperti masih baru belajar bikin film, karena ini memang bersemangat
indie dan lebih layak untuk tayangan televisi belaka, toh perusahaan
besar seperti Warner Bros Pictures berkenan membeli dan merilisnya
ke seluruh dunia hingga menarik perhatian calon penonton yang punya
waktu luang dan ingin membuang waktu dalam kegelapan ruang bioskop.
Mungkin satu-satunya pesan positif
yang sampai kepada penonton hanyalah jangan semberono menyusup ke
dalam sekolah selewat tengah malam karena bisa terjadi hal-hal di
luar dugaan yang mengakibatkan tercabutnya nyawamu. Terasa film
Amerika ini setara dengan film-film horor urban legend lokal
yang dicap murahan oleh kalangan kritisi… *** YaWi
Nilai: 45
|