“Hidup dengan berani. Pacu dirimu.
Jangan menyerah."
Produksi : New Line Cinema, Metro-Goldwyn-Mayer,
Sunswept Entertainment
Distributor : Warner Bros. Pictures
Sutradara : Thea Sharrock
Pemain : Emilia Clarke, Sam Claflin, Janet McTeer, Charles Dance,
Brendan Coyle
Durasi : 110 menit
Tanggal Rilis : 3 Juni 2016
oleh: Anna-Rose
|
Film
ini berpusat kepada Louisa Clark,
wanita berusia 26 tahun dan WIll Traynor pria berusia 35 tahun. Lou
(panggilan akrab Louisa Clark) baru saja dipecat dari pekerjaannya
di sebuah kafe. Sedangkan, Will yang dulunya pria menarik pujaan
banyak wanita sekarang duduk di kursi roda setelah kecelakaan motor
dua tahun lalu. Lou mendapatkan pekerjaan untuk menjaga Will. Suatu
hari, Lou menyadari bahwa Will ingin menjalankan euthanasia (pemberian
obat mematikan oleh dokter, biasanya hal ini dilakukan bagi pasien
yang sudah tidak ingin hidup lagi). Lou berusaha sekeras yang ia
bisa untuk membuat Will merubah pikirannya sebelum waktu yang
ditetapkan datang.
Diadaptasi
dari novel best-selling karya Jojo Moyes. Film berdurasi 110 menit
ini, merupakan film pertama bagi Thea Sharrock yang sebelumnya
dikenal sebagai sutradara teater. Emilia Clarke (Game of Thrones)
berperan sebagai Louisa Clark. Ia membawa warna baru dalam sejarah
film romantis di Hollywood. Sedangkan Will Traynor, diperankan oleh
pria ganteng nan karismatik, Sam Claflin, yang terkenal akan
perannya di film Love, Rosie bersama Lily Collins dan sebagai
Finnick di film franchise, The Hunger Games bersama aktris peraih
Oscar, Jennifer Lawrence.
Sam Claflin
dapat menjadi ‘it’ stars-nya film romantis bila ia hanya berfokus
pada film-film bertema romantis. Kedua tokoh utama ini membawa
chemistry yang kuat yang dapat membuat penonton meleleh. Dicampur
dengan soundtrack romantis dari Ed Sheeran, Imagine Dragons membuat
film ini lebih indah lagi! Skenarionya ditulis dengan baik yang
membuat penonton terhanyut kedalamnya. Anda tidak akan sadar bahwa
film ini akan berakhir. Semuanya sempurna, dipadukan dengan
gambar-gambar indah oleh sinematografer Remi Adefarasin.
Sekarang,
cukup dengan semua pujian.
Akhir film ini
TIDAK bagus.
Dari detik
pertama film ini dimulai kita berharap bahwa Lou akan dapat
meyakinkan WIll, Tapi, ia tak berhasil! Dan meskipun di novel sudah
tertulis demkian, ini menunjukkan betapa egoisnya karakter Will, dan
itu membuat patah hati sebagian penonton. Komunitas Disabilitas
Internasional memprotes film ini, membuat film ini menjadi film
pertama yang diprotes oleh mereka. Selebritis dengan disabilitas
bahkan memprotes film ini, mengatakan film ini membawa pesan bahwa
orang dengan disabilitas merupakan beban bagi keluarga mereka dan
masyarakat.
Meskipun
banyaknya kontroversi. Film ini telah berhasil meraup pendapatan 200
juta dollar (dan masih bertambah) hanya dengan budget 20 juta
dollar!
Bila anda
penasaran dengan bagaimana kehidupan Lou, anda dapat membeli sekuel
novel Me Before You yang berjudul After You karya Jojo Meyers. Dan
untuk sekuel dari film ini, belum ada kabar. Namun melihat betapa
antusiasnya penggemar akan film yang pertama, sepertinya hanya
tinggal beberapa waktu lagi sebelum Warner Bros mengumumkan sekuel
film ini.
Akhir kata,
film ini merupakan film romantis terbaik tahun ini!
Dan satu
kutipan dari film yang akan membuat hari anda lebih berwarna, “You
only get one life. It’s actually your duty to live it as fully as
possible.” (Anna Rose)
Poin: 80
|