xXx: Return of Xander Cage |
|
“Sebuah Film Untuk Para Pemimpi”
Produksi : Paramount Pictures, One Race Films, Revolution Studios,
Roth Kirschenbaum Films
|
|
Xander Cage telah kembali semua. Bersetting di dunia dimana kotak Pandora, sebuah alat yang mampu mengontrol satelit dan menjatuhkannya di lokasi yang diinginkan orang tersebut diburu oleh berbagai kelompok baik maupun jahat. Xander Cage yang sebelumnya di film xXx: State of the Union dikatakan mati kembali hidup di film ini. Masih diperankan oleh Vin Diesel. Kali ini, Donnie Yen, Deepika Padukone, Kris Wu, Tony Jaa ikut bermain dengan peran spesifiknya masing-masing. Disutradarai oleh D. J. Caruso yang sebelumnya menyutradarai film I Am Number Four. Film ini merupakan sebuah film action yang dapat membawa anda ke petualangan yang ‘wow’! Dimulai dengan banyaknya adegan-adegan action yang ekstrim dimana-mana.Satu hal yang pasti, film seperti ini akan selalu mempunyai ’tempat’ di hati penonton. Dimulai dengan musik hingga ke visualnya semua orang tau film ini merupakan typical film action yang extreme! Dengan banyaknya adegan action, film ini tetap mampu menyelipkan adegan-adegan lucu didalamnya. Dimulai dengan setiap karakter yang memiliki karakter uniknya masing-masing. Sebagai contoh, karakter Nina Dobrev yang lucu dan pintar. Karakter Kris Wu yang memiliki style uniknya sendiri. Rory McCann sebagai Tennyson “The Torch” dan Deepika Padukone sebagai seorang mantan anggota xXx dengan kekuatan wanita yang keren. Ruby Rose ahli dalam bidang menembak sedangkan Donnie Yen berperan sebagai, dapat dibilang, penjahat di film ini. Yang hampir diperankan oleh Jet Li.Sekuel film ini sudah dalam pembicaraan dan Vin Diesel akan kembali bermain bersama para pemain lainnya. Bagi anda, pecinta film action, film ini buat anda! Namun, bagi anda yang mencari sesuatu yang lebih dari sekedar ‘hiburan’ tontonlah film lain. Film ini agak memberikan sedikit kesan ’The Expendables’. Dimana banyak bintang bergabung dan berusaha menyelematkan dunia dengan cara uniknya masing-masing
|
|
Review oleh: Anna-Rose seorang pengamat film |