HOME SINEAS REVIEW



     

Sutradara Remaja Natasha Dematra Cetak Rekor Terbaik di Belanda


Natasha Dematra meraih Van Gogh Award dari Amsterdam International Film Festival

(Jakarta, 21/6) Sutradara remaja asal Indonesia, Natasha Dematra kembali mengharumkan nama Indonesia lewat perolehan penghargaan tertinggi di sebuah festival bergengsi di negeri Kincir Angin. Amsterdam International Film Festival memberikan Grand Jury Prize Van Gogh Award untuk film Tears of Ghost. Tears of Ghost, yang sebelumnya juga telah meraih puluhan penghargaan internasional.

 “Saya merasa sangat tersentuh dengan penghargaan ini. Dengan bertambahnya deretan penghargaan untuk film Tears of Ghost ini, menunjukkan bahwa film Indonesia sudah mampu bersanding dengan film-film dari seluruh dunia," ucap Natasha Dematra dengan penuh semangat.

Gina McClain, direktur festival tersebut mengatakan terpilihnya film Tears of Ghost dikarenakan seni yang dituangkan ke dalam film tersebut sangat pantas mendapatkan penghargaan tertinggi. Ditambah lagi ucapnya, film tersebut dibuat dengan baik dan dengan sentuhan unik yang jarang ia temukan di film-film lainnya.

Amsterdam International Film Festival sendiri merupakan sebuah festival film yang berada di Amsterdam, Belanda. Festival ini telah berlangsung selama 6 (enam) tahun. Festival ini kerap memilih film-film dari seluruh dunia dengan mengaitkannya dengan pelukis Van Gogh yang terkenal akan lukisan-lukisanya yang merupakan karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa. Oleh karenannya kekuatan sinematografi menjadi pertimbangan utama dalam festival ini.

Natasha Dematra sendiri merupakan sutradara perempuan termuda di dunia yang terdaftar resmi di lembaga rekor dunia lewat film Mama Aku Harus Pergi. Dia memperoleh penghargaan tersebut dalam usia 10 tahun. Hngga kini Natasha telah menerima lebih dari 100 penghargaan. Film Tears of Ghost merupakan film yang dibuat oleh Natasha kala umurnya 15 tahun dan selesai kala umurnya 17 tahun. Film ini telah melalang buana sejak Juni 2015 ke berbagai festival internasional. Hingga kini, film ini telah meraih puluhan penghargaan internasional mulai dari Award of Merit untuk kategori FilmTerbaik dari San Fransisco, 4 Penghargaan interanasional dari Global Independent Film Awards, Penghargaan Sineas Terbaik Award Of Recognition dari Accolade Global Competition, 2 Penghargaan dari Depth Of Field Festival, Penghargaan Gold Award dari Oregon Internastional Film Awards, 3 Penghargaan untuk kategori Pemeran Utama Terbaik, Editor Terbaik, Sutradara Terbaik dari International Independent Film Awards, Sutradara Pendatang Terbaik dari American Movie Awards dan masih banyak lainnya. Dalam film ini Natasha merangkap menjadi Sutradara, Pemeran utama, Produser, Editor, Penyanyi Soundtrack dan Colorist.

Film ini sendiri berkisah tentang seorang arsitek muda yang sedang mengerjakan sebuah proyek kuliahnya lewat sebuah rumah yang baru setengah jadi yang ternyata menyimpan banyak rahasia gelap. Film ini dibintangi oleh Natasha Dematra, Pagitha Ross, Roman Dman, Ageng Kiwi, Abah Ukam, Rona Aronna, Herdi Bagus, Novitasari, R. Dino Payapo dll.

Berita lain: Empat Penghargaan Internasional Film L4 Lupus Bagi ODAPUS di Hari Lupus