HOME SINEAS REVIEW



     

Festival Film IFFEHC Rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni dirayakan oleh World Environment Movement lewat Festival Film Lingkungan Hidup International Film Festival for Environment, Health, and Culture (IFFEHC) yang digelar di Bali, Indonesia. Festival film lingkungan, kesehatan dan budaya terbesar di dunia tersebut berhasil mendatangkan puluhan sineas internasional. Setelah bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2016, tahun ini, festival yang telah memberikan penghargaan kepada Leonardo DiCaprio tersebut bekerja sama dengan World Environment Movement; sebuah gerakan sosial yang berfilosofikan lingkungan hidup bagi kemanusiaan dan perdamaian.

Diadakannya acara ini merupakan dukungan penuh insan perfilman pada isu lingkungan hidup. Melihat bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang baru saja menyatakan Amerika Serikat mengundurkan diri dari Paris Agreement merupakan keprihatinan yang teramat dalam bagi lingkungan hidup; terutama karena Amerika Serikat merupakan negara kedua yang menjadi produsen terbesar gas rumah kaca setelah Tiongkok.

Paris Agreement sendiri merupakan Perjanjian Perubahan Iklim yang disepakati oleh negara-negara yang terdaftar dalam Cop 21 dimana setiap negara Cop 21 berada pada jalur pengurangan emisi yang menahan laju pemanasan global di bawah 2.0 oC atau bahkan 1.5 oC. Saat ini INDCs (Intended Nationally Determined Contributions) hanya memenuhi setengah dari pengurangan emisi yang diperlukan, dan masih meninggalkan kekurangan sebesar 12 – 16 giga ton emisi.

Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama mengecam perbuatan ini dengan mengatakan “Saya yakin negara-negara bagian, kota-kota dan para pebisnis akan melangkah maju dan melakukan lebih banyak lagi untuk memimpin dan membantu melindungi satu planet yang kita miliki untuk generasi penerus."

Damien Dematra, selaku founder dan director IFFEHC mengatakan, “Acara (festival) ini adalah bentuk perlawanan kami kepada sikap Trump yang menganggap perubahan iklim adalah hoax. Perubahan iklim itu nyata. Marilah peduli lingkungan sebelum semuanya terlambat,” ucap sutradara kondang yang juga merupakan aktivis tersebut.

Perserikatan Bangsa-Bangsa memilih “Connecting People to Nature” sebagai tema utama Hari Lingkungan Hidup tahun 2017. Tema ini dipilih untuk membangun kesadaran penduduk Bumi agar menjaga alam karena kita sangat bergantung pada alam.

IFFEHC merupakan festival film bertaraf internasional yang telah berlangsung selama 5 tahun. Pada perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun lalu, festival ini bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tahun ini, setelah memilih 6 film (Crossing (PAGLIPAY), Dimitri, the child who wanted to walk at all costs (Renaissance intensive), Sphere Of Life, The Country Side of Care, Unsupersize Us, WishMakers) dari 527 film sebagai kandidat utama Film Terbaik, terpilihlah film asal Amerika Serikat WishMakers sebagai pembawa pulang gelar Film Terbaik 2017.

Festival ini diselenggarakan oleh International Film Festivals Group dan World Environment Movement (WEM), dan didukung penuh oleh Dewan Kreatif Rakyat (DKR), World Film Council, Film Festivals Alliance dan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai media partner.

Berita lain:
'Senyuman' Natasha Dematra Jadi Viral di Medsos
Natasha Dematra Raih 5 Nominasi di Festival Film Bergengsi di London
Sutradara Termuda di Dunia, Natasha Dematra, Raih Gelar Bangsawan
Natasha Dematra Akan Luncurkan Album Cinta Untuk Semua di Hari Toleransi Dunia
Natasha Dematra Raih Penghargaan Kemanusiaan dan Keberagaman di AS