HOME SINEAS REVIEW



     

Peringatan Hari Perempuan Sedunia

Lewat Festival Film Perempuan

Dalam rangka perayaan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret dan Hari Anti Diskriminasi Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Maret yang peringatannya diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), International Film Festival for Women, Social Issues, and Zero Discrimination (IFFWSZ) dan World Woman Awards (WAA) kembali digelar di Indonesia.

Pada tahun lalu, IFFWSZ menganugerahkan penghargaan khusus kepada 3 (tiga) tokoh perempuan yang dianggap membawa perubahan: Menteri Sosial Indonesia Dra. Khofifah Indar Parawansa, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr.Ir Siti Nurbaya Bakar,M.Sc, dan Direktur Utama LPP RRI Dra. Rosarita Niken Widiastuti.

Tahun ini, festival berskala internasional ini digelar di Bali dan Jakarta, Indonesia. IFFWSZ dan WAA berfokus mencari film-film yang berkaitan dengan isu-isu tentang wanita, masalah sosial, dan persamaan hak tanpa diskriminasi. Tahun ini, 565 film diterima sejak pendaftarannya dibuka pada bulan April tahun lalu.

Damien Dematra selaku founder dan director dari festival ini mengatakan, “Dengan kembalinya digelar festival film perempuan, hal ini menunjukkan bahwa eksistensi film bertema perempuan dan anti diskriminasi masih terus ada; dan kesetaraan gender masih terus diperjuangkan hingga sekarang, “ucap pria yang juga merupakan sutradara film yang telah meraih ratusan penghargaan di
bidang penyutradaraan tersebut.

Isu kesetaraan gender menjadi isu utama di festival tahun ini. Berikut 4 (empat) isu yang diangkat:

-Perlindungan kepada pekerja perempuan.

-Penghapusan kekerasan perempuan

-Kebijakan publik yang pro kepada perempuan difabel

-Hak kesetaraan gender

Duta Perempuan Natasha Dematra mengatakan, “Melihat bahwa isu kesetaraan gender hingga kini masih diperjuangkan, saya harap lewat festival film ini, para wanita dapat terinspirasi dan menjadi wanita yang peduli akan isu-isu ini; karena sebagai seorang perempuan adalah kewajiban kita untuk berusaha membantu menyelesaikan masalah-masalah ini,” ucap sutradara remaja berusia 18 tahun tersebut.

Berikut Nominasi Film Terbaik IFFWSZ:

A documentary series Colors of Asia -YOUNG MOTHER ON VAI THAI PEAK, disutradarai oleh Dao Thanh Hung

DADA, disutradarai oleh Maria Luna

Four Journeys, disutradarai oleh Dr Teresa Mular

Hello, Mr. Kim Tegu - What I learned from the issue of Hansen's disease, disutradarai oleh Hiromi Takagi

Krotoa, disutradarai oleh Roberta Durrant

WishMakers, disutradarai oleh Cheryl Halpern

Pengumuman Film Terbaik akan diadakan di Bali dan Jakarta, dan akan dihadiri langsung oleh sineas-sineas dari berbagai belahan dunia. Festival ini bekerjasama dengan beberapa festival film international lainnya di antaranya International Movie Awards, Filmmakers World Festival, World Short Directors Awards, Documentary Cinema Prize, dan World Social Heroes Prize.

Penyelenggaraan Festival ini mendapat dukungan penuh Dewan Kreatif Rakyat (DKR), Russian Culture Centre, World Film Council, i-Hebat International Volunteers, Film Festivals Alliance dan Radio Republik Indonesia sebagai media partner.

Berita lain:
'Senyuman' Natasha Dematra Jadi Viral di Medsos
Natasha Dematra Raih 5 Nominasi di Festival Film Bergengsi di London
Sutradara Termuda di Dunia, Natasha Dematra, Raih Gelar Bangsawan
Natasha Dematra Akan Luncurkan Album Cinta Untuk Semua di Hari Toleransi Dunia
Natasha Dematra Raih Penghargaan Kemanusiaan dan Keberagaman di AS