Malam
Penganugerahan dan Selebrasi International Film Competition (IFCOM)
dirayakan bersama para raja dan sultan Nusantara. Malam Penghargaan
yang digelar dengan karpet merah itu dibuka oleh Sri Anglung Prabu
Punta Djajanagara Cakrabuana Girinata dari Keraton Amarta Bumi. Sri
Anglung Prabu hadir didampingi Kanjeng Ratu Dinar Retno Djenoli.
Hadir dalam acara itu pula Anak Agung Ngurah Agung B. Erawan dari
Puri Karambitan, Bali; Haji Andi Abdul Rauf Maro Daeng Marewa dan
Ratu Fatma Irwan dari Kesultanan Tallo, Makassar; Teuku Marini dan
Dr. Yudi Relawanto, SH. MBA. dari Kerajaan Tamiane, Aceh; Ir. KPH
Randi Indra Syahdan dan Kompol Puti Elda dari Kesultanan Indrapura,
Sumatera Barat; Ratu Petuanan Tanah Rata Koko Imeko dari Papua Barat;
Drs. Haji A. Mahyuddin AM, MM dari Kerajaan Selayar; Anak Agung
Ngurah Panji Astika dari Puri Anom; Anak Agung Harimbawa, I Gusti
Ayu Rai; Anak Agung Dharma Nuraga Putra dari Puri Pemecutan; Jero
Penyarikan Artawan dan Jero Penyarikan Martini dari Pura Ulandanu,
dan lain-lain. Acara tersebut dimeriahkan dengan berbagai tarian
daerah yang membawa pesan kuat tentang keragaman dan perdamaian.
Pada bulan
sebelumnya, telah dipilih empat Best Film tahun ini:
Shattered,
disutradarai oleh Yeeshai Gross, Matt Scott Short
Phenomenality,
disutradarai oleh Lucas Jatobaar
Two Zions: The
Living Legacy of the Queen of Sheba and King Solomon disutradarai
oleh Cheryl Halpern
WishMakers
disutradarai oleh Cheryl Halpern
Dewan Juri
International Film Competition 2017 akhirnya memilih film dokumenter
pendek inspiratif WishMakers besutan sutradara wanita asal Amerika
Serikat, Cheryl Halpern.
Festival ini
didukung oleh Majelis Adat Budaya Keraton Nusantara (Madukara),
Dewan Kreatif Rakyat (DKR), World Film Council, Film Festivals
Alliance, i-Hebat International Volunteers, dan Radio Republik
Indonesia (RRI) sebagai media partner.
|