(Jakarta,
18/11) Setelah Malam Penganugerahan Filmmakers of the Year Film
Festival di Auditorium Utama RRI yang digelar pada Hari Toleransi
Dunia 16 November 2015 kemarin, para pemenang melanjutkan
serangkaian acara festivalnya dengan membagikan ilmu mereka kepada
para murid SMA Negeri yang dimana film-film mereka turut diputar
disana. Film-film pemenang festival ini diputar mulai tanggal 16
November sampai dengan 1 Desember 2015 di beberapa SMA Negeri
diantaranya di SMA 7 Bekasi dan Universitas Indonesia (UI).
Wakil Kepala
Sekolah SMA Negeri 7 Bekasi, Bpk. Minardi merasa sangat antusias
menyambut para sineas internasional yg bersedia datang di tempat
terpencil untuk membagikan ilmu kepada para murid kelas sepuluh,
sebelas dan dua belas. Beliau berharap para murid dapat mengambil
manfaat positif dari para sineas berpengalaman dari mancanegara
tersebut.
"Saya berharap
acara-acara seperti ini bisa terus dan saya juga berharap akan lebih
banyak lagi SMA-SMA Negeri yang dapat ikut mendapatkan transfer ilmu
seperti ini. Saya juga berharap acara ini bisa membuat para generasi
muda untuk tertarik kepada bidang film dan berniat untuk membuat
film yang menginspirasi dan bagus." ucap Damien Dematra, selaku
founder dan director International Film Festivals Group di sela-sela
acara di SMA Negeri 7 Bekasi.
Para sineas
yang ikut hadir di acara rangkaian festival ini adalah sineas asal
Kanada; Judith Morrow yang menyutradarai film dokumenter The Healing
of Heather Garden lalu sineas asal negeri Paman Sam, Richard Wells
lalu Napat Tangsanga yang merupakan sineas muda asal Thailand dengan
film Gen A yang turut meramaikan Festival Cannes tahun ini dan
sineas asal Inggris, Farookh Naghdipour.
Festival ini
bekerja sama dengan partner-partner festival internasional lainnya
yaitu International Film Festival for Spirituality, Religion and
Visionary (IFFSRV) dan International Film Festival for Documentary,
Short and Comedy (IFFDSC) dan diselenggarakan oleh Dewan Kreatif
Rakyat (DKR), iHebat International Volunteers, Universitas
Indonesia, Yayasan Peduli Anak Indonesia (PENA), World Film Council,
beberapa SMA Negeri dan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai media
partner dan penyelenggara.
|