(Jakarta, 19/9/16) International Film Festival for Peace,
Inspiration and Equality (IFFPIE) dan World Humanitarian Awards (WHA)
merayakan Hari Perdamaian Sedunia dan Hari Kemanusiaan Sedunia dalam
Malam Puncak penghargaan yang diadakan di Auditorium Manggala
Wanabhakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan
mengambil tema "Environment For Peace and Humanity". IFFPIE
dan WHA merupakan festival-festival berskala internasional yang
memfokuskan film-filmnya kepada tema-tema perdamaian, inspiratif,
kesetaraan dan kemanusiaan yang berpusat di Jakarta. Pada tahun ini,
festival-festival ini telah menerima 825 film dari seluruh dunia
untuk diperlombakan.
Pada
acara ini juga diluncurkan Gerakan Sosial "World Environment
Movement" (WEM). "World Environment Movement" merupakan sebuah
gerakan sosial yang bertujuan membangun awareness masyarakat dunia
akan pentingnya lingkungan hidup bagi kemanusiaan dan perdamaian.
Dan tidak ada kemanusiaan dan perdamaian tanpa lingkungan hidup
begitu juga sebaliknya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan,
Indonesia harus mengambil posisi terdepan dalam kampanye Lingkungan
Hidup dan tidak boleh main-main dalam menangani masalah yang sangat
serius ini. Semua pihak khususnya kalangan media dan dunia kreatif
adalah ujung tombak untuk membangun kesadaran ini.
Tahun ini IFFPIE memilih film Forgiveness asal Lebanon sebagai
pemenangnya. Film yang disutradarai oleh Rima Irani, yang datang
langsung dari Lebanon untuk menerima langsung penghargaan ini,
berkisah tentang seorang wanita muda yang pergi ke psikiater untuk
menyembuhkan luka batinnya.
Film
ini berpusat pada pikiran sang wanita dalam berperang dengan masa
lalunya yang berat untuk dapat menang dan memulai hidup baru. Film
pendek ini menang, karena merupakan sebuah film eksperimental yang
menggabungkan seni lukis di setiap adegan dan menjadikannya
representasi pikiran sang wanita.
Film
ini diharap dapat menjadi ‘terapi seni’ bagi para penontonnya untuk
menjalani hidup dengan penuh damai dan cinta. Pendekatan artistik
yang unik ini membuat film Forgiveness menonjol diantara film-film
lainnya.
Damien Dematra selaku founder dan director festival perdamaian dan
kemanusiaan ini mengatakan, “Terpilihnya film ini Forgiveness sebagai Overall Winner IFFPIE tidak hanya mengukir sejarah baru di
festval yang telah berlangsung selama lima tahun ini, bahwa akhirnya
kita mempunyai juara perempuan. Namun menunjukkan bahwa film
merupakan jembatan terbaik untuk berdamai dengan diri kita,” ucapnya
dengan antusias.
Sineas-sineas yang hadir menerima penghargaan di acara bergengsi ini
adalah Tony Gonzalez (Amerika Serikat), Oxana Chi (Jerman), Dooa
Alashgar (Yordania), Rima Irani (Lebanon), Shinya Watanabe (Jepang),
Orlando Torres Osorio (Chile), Hiromi Takagi dan Izumi Suzuki dari
Jepang, Leonid Vayn (Amerika Serikat), Pål Brekke (Norwegia), Maite
Ruiz de Austri (Spanyol), Carlos Sargedas (Portugal), Laurie dan
Michael Jaffe (Amerika Serikat), Rahim Toffan (Iran), Andres Garrigo
(Spanyol), Cheryl Halpern (Amerika Serikat), dan Jackie Guzda (Amerika
Serikat).
Untuk
memperkuat pesan Lingkungan Hidup, Perdamaian dan Kemanusian,
diluncurkan secara perdana video klip “Bumiku” karya penyanyi muda
Natasha Dematra. Videoklip yang disutradarai langsung oleh pemegang
rekor dunia sutradara perempuan termuda di dunia ini adalah
soundtrack dari Film Dokumenter “Siti Nurbaya Bakar: Srikandi
Pembawa Perubahan”. Lagu yang diciptakan oleh Natasha Dematra
bersama Abah Ukam ini membawa pesan yang kuat akan bahayanya
pemanasan global dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh ulah
manusia.
Acara
ini sendiri dihadiri oleh Menteri-Menteri Kabinet Kerja yang
memberikan sambutan, apresiasi dan dukungan langsung. Juga dihadiri
oleh belasan duta besar negara sahabat, raja-raja di Nusantara,
sineas-sineas mancanegara, artis-artis ibukota, perwakilan PBB, para
penggiat Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan dan masyarakat.
Acara
ini bekerja sama dengan festival berskala internasional lainnya
yaitu, International Film Competition (IFCOM), Documentary and Short
International Movie Award (DOSHIMA), dan International Tourism Award
(ITA).
Festival ini terwujud atas kerja sama oleh Dewan Kreatif Rakyat,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Russian Culture Centre,
World Film Council, Film Festivals Alliance, i-Hebat International
Volunteers, Jaringan Bisokop XXI dan Radio Republik Indonesia.
|