(Jakarta,
20/11) International Film Festival for Documentary, Short and Comedy
(IFFDSC) memberikan gelar tertinggi Best Film pada silent film Love
At First Sight besutan sutradara Inggris, Mark Payne. Pengumuman
pemenang festival ini dilakukan dalam gegap Malam Penganugerahan di
Auditorium Utama Radio Republik Indonesia (RRI) tanggal 16 November
lalu, yang sekaligus merupakan Perayaan Hari Toleransi Sedunia.
Film berdurasi
14 menit ini bercerita tentang seorang pemuda yang mengambil
perhatian wanita yang dicintainya lewat cara-cara yang lucu dan
kreatif. Film ini merupakan debut Mark Playne sebagai seorang
sutradara. Sebelumnya, film ini telah memenangkan banyak penghargaan
di berbagai festival internasional lain dari seluruh dunia. Film ini
telah diputar pada tanggal 18 November lalu di Universitas Indonesia
bersama film para sineas lainnya dalam rangka seminar dan diskusi
untuk menjadi pembuat film.
“Terpilihnya
film ini sebagai film terbaik saya rasa karena film ini memiliki
cerita yang lucu dan menghibur namun saat sampai diujung film kita
tidak hanya tertawa namun juga menangis bahagia. Dengan terpilihnya
film ini sebagai film terbaik di International Film Festival for
Documentary, Short and Comedy saya harap dapat dijadikan panutan
bagi para sineas-sineas lain untuk membuat film yang lucu nan
inspiratif seperti ini.” ucap Damien Dematra selaku director dan
founder festival berskala internasional ini.
Festival ini
bekerja sama dengan partner-partner festival internasional lainnya
yaitu International Film Festival for Spirituality, Religion, and
Visionary (IFFSRV), Filmmakers Of The Year Film Festival (FOTY),
International Performing Arts and Movie Awards (IPAMA),
International Student and Newcomer (ISENMA) dan diselenggarakan oleh
Dewan Kreatif Rakyat (DKR), iHebat International Volunteers,
Universitas Indonesia, Yayasan Peduli Anak Indonesia (PENA), World
Film Council, beberapa SMA Negeri dan Radio Republik Indonesia (RRI)
sebagai media partner dan penyelenggara.
|