Berita bahagia datang menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia. Film
Tears Of Ghost kembali meraih penghargaan internasional. Kali
ini, Alaska International Film Awards dan Honolulu Film Awards yang
berpusat di Hawaii, Amerika Serikat memberikan apresiasi mereka
terhadap film tersebut. Alaska Film Awards memberikan penghargaan
“Denali Award” sedangkan Honolulu Film Awards memberikan penghargaam
“Gold Kahuna” dalam kategori Film Panjang.
Jay Akinwale, Ketua dari Alaska Film Awards mengatakan bahwa seluruh
tim festival merasa bahwa film Tears of Ghost merupakan film yang
penuh dengan kejutan. Ia juga mengatakan bahwa sekarang ia lebih
mengenal kualitas film Indonesia.
Menurut Honolulu Film Awards dalam surat elektroniknya menyatakan
bahwa terpilihnya Tears Of Ghost dikarenakan film tersebut
membawa warna baru dalam industri perfilman.
“Dua Penghargaan ini saya persembahkan untuk Indonesia. Saya harap
di ulang tahunnya yang ke-71 ini, Indonesia dapat terus bersinar,
terutama di bidang perfilman. Saya ucapkan Selmat Hari Kemerdekaan
bagi seluruh Rakyat Indonesia!,“ ucap Natasha Dematra dengan
antusias.
Film Tears of Ghost dibuat Natasha saat berumur 15 tahun dan
selesai pada usia 17 tahun, atau selama dua tahun, dan telah
melanglang buana sejak Juni 2015 ke berbagai festival internasional.
Tears of Ghost berkisah tentang seorang arsitek muda yang
sedang mengerjakan proyek kuliahnya berupa sebuah rumah baru
setengah jadi yang ternyata menyimpan banyak rahasia gelap.
Selain menyutradarai, Natasha juga menjadi pemeran utama, produser,
pengisi lagu soundtrack dan mengedit langsung film yang telah meraih
puluhan penghargaan internasional tersebut ,di antaranya juara umum
Grand Jury Awards di Amsterdam International Film Festival 2016 dan
American Movie Awards.
Bintang-bintang lain yang turut berperan di film ini antara lain
Roman Dman, Ageng Kiwi, Abah Ukam, Pagitha Ross, Herdi Bagus dan
Rona Aronna.
|