(22/3/2016) Diskusi film dilakukan dalam rangka melanjutkan acara
festival film internasional perempuan, International Film Festival
for Women, Social Issues and Zero Discrimination (IFFWSZ) 2016, yang
masih akan berlangsung sampai dengan tanggal 30 Maret nanti.
Sutradara peraih ratusan penghargaan internasional Damien Dematra
dalam diskusi film bersama para pelajar SMP Global Islamic Schools
di Serpong mengatakan, "Siapa bilang membuat film itu susah? Dengan
teknologi yang sudah begitu maju, setiap orang termasuk para siswa
SD dan SMP dapat membuat film dengan mudah. Tidak diperlukan kamera
yang mahal, cukup dengan handphone saja, film bisa bagus. Yang
penting adalah ‘the person behind the gun’ atau ‘orang di
belakang kamera’."
Menurut Damien yang juga adalah founder dan director
IFFWSZ, yang penting adalah kreatifitas. Beberapa film pemenang di
festival-festival besar seperti Sundance Film Festivals dan juga di
festival IFFWSZ telah menggunakan kamera handphone dalam proses
shooting-nya. Diharapkan kemajuan teknologi yang pesat ini dapat
dimanfaatkan oleh generasi muda untuk menghasilkan karya-karya
kreatif yang mendunia.
Menanggapi pertanyaan para siswa tentang impian membuat film di usia
dini, Damien menambahkan bahwa usia bukan lagi menjadi halangan.
Impian dapat segera terwujud menjadi kenyataan apabila ada kemauan
dan kesempatan. Damien mencontohkan tentang putrinya Natasha Dematra
yang telah berhasil membuat film cerita panjang dalam usia 10 tahun
dan hingga kini masih tercatat secara resmi sebagai Sutradara
Perempuan Termuda di Dunia. Damien menyatakan komitmennya untuk siap
membimbing anak-anak usia muda ini untuk membuat film dan siap
bersaing dengan para sineas mancanegara dalam ajang festival film
IFFWSZ di tahun-tahun mendatang.
Festival berskala internasional ini telah mengadakan Malam
Penganugerahan di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI).
Festival ini telah memilih 75 film pemenang dari 425 film yang
berasal dari lima benua. Tujuan festival ini sendiri dikarenakan
masih minimnya kepedulian masyarakat internasional dan nasional akan
isu-isu kesetaraan gender, isu sosial dan anti diskriminasi.
Festival ini berharap dengan banyaknya film bertema inspiratif
tersebut dapat membuat dunia menjadi lebih baik.
“Dengan adanya festival berskala internasional seperti ini saya
harap nama Indonesia makin diharumkan dan juga sineas-sineas dunia
dapat terinspirasi untuk membuat film-film yang dapat menginspirasi
semua generasi terutama generasi muda. Karena dengan menonton film
yang tepat, saya yakin manusia dapat berubah menjadi pribadi yang
lebih baik,” ujar Damien Dematra yang pernah membuat film tentang
Barack Obama, Buya Syafii Maarif dan Gus Dur ini.
Penghargaan bagi para pemenang telah diberikan, di antaranya pada
Menteri Sosial Dra. Khofifah Indar Parawansa, Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., dan Direktur
Utama LPP RRI Dra. Rosarita Niken Widiastuti MSi. sebagai Tokoh
Perempuan Pembawa Perubahan. Di samping itu, penghargaan
internasional lainnya kepada para sineas mancanegara yang hadir
telah diserahkan oleh Penasehat DKR Lily Wahid, Artis Erna Santoso,
Artis Roro Fitria, Tiara Savitri, Dedeh Kurniasih, Abah Ukam dan
Duta Perempuan Natasha Dematra.
|