(Jakarta,
Juni 2016) International Film Festival for Family, Against Drug
Abuse and Trafficking (IFFADAT) memilih film Swedia, For My
Children, besutan sutradara Stathis Plotas sebagai Film Terbaik.
IFFADAT adalah festival film internasional yang film-filmnya khusus
mengenai keluarga, anti narkoba, dan anti perdagangan manusia dan
obatan-obatan ilegal. Festival film ini diadakan secara rutin di
Indonesia dan telah menerima ratusan film dari seluruh dunia sejak
pertama kali pendaftarannya dibuka.
Damien Dematra selaku founder
dan director festival tersebut mengatakan, "Film ini sangat
menyentuh dan tulus. Para juri dan saya memilih film ini dikarenakan
pengambilan yang baik dan cerita yang kuat dan masih tabu
dibicarakan di sana. Saya berharap dengan terpilihnya film ini,
sistem sosial di Swedia dapat diperbaiki," ujar pria berambut
panjang ini.
For My Children merupakan film
dokumenter asal Swedia yang mengangkat kisah nyata 'sisi gelap'
sebuah sistem, yang seyogyanya dibuat demi melindungi anak-anak,
namun pada kenyataannya telah menjadi sebuah pisau bermata dua.
Dalam dokumenter ini dikisahkan tentang anak-anak yang diambil
secara paksa, karena menurut mereka yang menjalankan sistem tersebut,
anak-anak tersebut tersiksa. Kelemahannya adalah, ada banyak orang
tua yang merasa hal ini dilakukan tanpa bukti kuat. Potret kelam ini
diambil berdasarkan kisah nyata Jerzy Donus, yang anak-anaknya
diambil secara paksa. Jerzy hidup dengan kegelisahan dan depresi
berat, dan sekarang sedang berjuang melawan penyakit kanker.
Festival ini sendiri telah mengadakan
Malam Penganugerahannya di Planet Hollywood Jakarta dan dilanjutkan
dengan pemutaran film di pusat kebudayaan Rusia. The International
Film Festival for Family, Against Drug Abuse & Trafficking didirikan
untuk membantu Perserikatan Bangsa-bangsa dalam merayakan Hari
International Day of Families (15 Mei), Global Day of Parents (1
Juni) dan International Day against Drug Abuse & Trafficking (26
Juni).
Festival ini didukung penuh oleh
Dewan Kreatif Rakyat (DKR), Russian Culture Centre, World Film
Council, i-Hebat International Volunteers dan Yayasan Peduli Anak
Indonesia, dan Radio Republik Indonesia sebagai media partner.
|