Dua
persembahan penghargaan kembali diberikan oleh sutradara remaja,
Natasha Dematra. Kali ini, persembahan ini datang dari World Film &
Music Festival dan Honolulu Film Awards. Kedua festival ini memilih
film Tears of Ghost (TOG) untuk bergabung dalam
jajaran bergensi film-film pilihan dua festival tersebut. World Film
& Music Festival memasukkan TOG dalam kategori finalis utama, dan
Honolulu Film Awards memberikan penghargaan Gold Kahuna Award dalam
kategori film cerita panjang (feature film).
World
Film & Music Festival merupakan festival yang berada di Montréal,
kota terbesar kedua di Kanada. Festival ini didedikasikan untuk
memperjuangkan hak asasi manusia, terutama untuk perempuan dan
anak-anak. Festival ini memilih film TOG
dikarenakan walaupun film tersebut merupakan film bergenre thriller
namun tetap membawa pesan cinta dan hak kaum hawa di dalamnya.
Honolulu
Film Awads merupakan festival film di Hawaii yang memberikan
penghargaan pada film-film unik dan independen dari seluruh dunia.
Natasha
Dematra mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi penghargaan ini.
Dipilihnya film Tears of Ghost di Montréal dan Hawaii,
menunjukkan bahwa film Indonesia dapat unjuk gigi di kancah
internasional.”
Hingga
kini, film ini telah meraih puluhan penghargaan internasional mulai
dari Award of Merit untuk kategori FilmTerbaik dari San Fransisco, 4
Penghargaan internasional dari Global Independent Film Awards,
penghargaan Sineas Terbaik Award of Recognition dari Accolade Global
Competition, 2 Penghargaan dari Depth Of Field Festival, penghargaan
Gold Award dari Oregon International Film Awards, 3 Penghargaan
untuk kategori Pemeran Utama Terbaik, Editor Terbaik, Sutradara
Terbaik dari International Independent Film Awards, Sutradara
Pendatang Terbaik dari American Movie Awards dan masih banyak lagi.
TOG
bercerita
tentang seorang arsitek muda yang sedang mengerjakan sebuah proyek
kuliahnya lewat sebuah rumah yang baru setengah jadi. Bangunan
tersebut ternyata menyimpan banyak rahasia gelap. Film ini
dibintangi oleh Natasha Dematra, Pagitha Ross, Roman Dman, Ageng
Kiwi, Abah Ukam, Rona Aronna, R. Dino Payapo, dll.
Dalam
film ini, Natasha merangkap menjadi sutradara, pemeran utama,
produser, editor, penyanyi soundtrack dan colorist.
Natasha Dematra sendiri merupakan sutradara perempuan termuda di
dunia yang terdaftar resmi di lembaga rekor dunia lewat film Mama
Aku Harus Pergi. Dia memperoleh penghargaan tersebut dalam usia
10 tahun. Hingga kini Natasha telah menerima lebih dari 100
penghargaan diantaranya, Aktris Terbaik dari Yosemite International
Film Festival, Penyanyi Terfavorit dari Global Music Awards, Editor
Terbaik dari International Independent Film Award, Sutradara
Pendatang Baru Terbaik dari American Movie Awards.
|