(Jakarta, 5 May 2014) Berbagai perhargaan kian mengalir bagi film
horor Indonesia Let's Play, Ghost. Film besutan sutradara Damien
Dematra ini meraih tiga nominasi sekaligus dari St. Tropez
International Film Festival di kota wisata Nice, Perancis Selatan.
Festival yang pelaksanaannya berbarengan dengan Cannes Film Festival
2014 memberikan nominasi bagi Let’s Play, Ghost, dalam kategori:
Best Directing of a Foreign Language Feature Film, Best Foreign
Language Film, dan Best Director of a Foreign Language Film. Ketiga
nominasi ini adalah bagi sutradara Damien Dematra.
St.
Tropez International Film Festival akan mulai dibuka tanggal 11 Mei
2014, dilanjutkan dengan penayangan film-film nominasi dari tanggal
12-16 Mei. Puncak acara festival ini rencananya akan dilakukan
dengan penyambutan karpet merah di Hotel Westminster, Nice tanggal
17 Mei, 2014. Festival ini sekaligus akan menjadi European Premiere
untuk Let's Play Ghost.
Segudang penghargaan lain yang diraih film yang belum juga tayang di
negeri sendiri antara lain: pada tahun 2014, meraih nominasi untuk
kategori Best Film, Best Director (untuk Damien Dematra), Best
Producer of a Feature Film (untuk Damien Dematra), Best Feature
Film, dan Best Supporting Actress (untuk Kayla Atilla) dari Madrid
International Film Festival. Malam penghargaan festival ini akan
dilangsungkan tanggal 19 Juli 2014 di Madrid, Spanyol.
Pada tahun lalu, Let's Play, Ghost menyabet Gold Reel Award 2013
untuk kategori Best Feature Film dari Nevada International Film
Festival, Las Vegas, Amerika Serikat, dan meraih 5 penghargaan dari
Festival Film Indie di La Jolla, California, Amerika Serikat bulan
November 2013, berupa: Award of Excellence sebagai Film Cerita
Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik untuk Damien Dematra, Pemeran
Utama terbaik untuk Natasha Dematra; dan 2 Award of Merit dalam
kategori Cinematography untuk Damien Dematra dan Editing untuk Irene
Christina dan Virda Anggraini.
Rentetan penghargaan internasional yang diterima film horor
Indonesia ini telah membuktikan bahwa film horor tidak selalu harus
dibarengi adegan syur. Absennya hal ini justru mampu menguatkan alur
dan penyajian cerita. Film ini sendiri mengundang ketegangan dan
menggelitik rasa penasaran yang ditutup dengan klimaks yang
mencengangkan dan menusuk nurani penonton.
Kiprah Let’s Play, Ghost di dunia internasional, selain membanggakan
masyarakat Indonesia, juga memberi pesan pada masyarakat
internasional pada umumnya, bahwa perfilman Indonesia tidak dapat
dipandang sebelah mata.
Let's Play, Ghost berkisah tentang kisah lima sahabat remaja Natasha
(Natasha Dematra) si pemberani, Diana (Aditya Antika) si pesolek,
Davina (Vina Yunita) si lugu, Kathy (Pagitta Ross) si penyair gagal,
dan Rhonda (Herdi Bagus) si waria sableng yang berlibur ke sebuah
vila terpencil di Puncak berdasarkan iklan internet. Mereka tidak
tahu, bahwa di tempat itu sebelumnya pernah terjadi serentetan
kematian misterius.
Sejak awal kedatangan, mereka disambut dengan sikap memusuhi dari
para pembantu. Kathy berhasil mengetahui cerita legenda dari seorang
pembantu yang diam-diam naksir padanya. "Sesuatu yang jahat" akan
muncul bila ada yang menyebutkan kalimat, "Let's play!" sebanyak
lima kali. Tidak percaya pada mitos ini, saat bermain Truth or Dare,
para remaja menantang Rhonda untuk menyebut kalimat itu.
Sang hantu (Kayla Atilla) terusik dan ia mulai mengajak main seluruh
penghuni yang datang, satu demi satu. Dan ia tidak ingin selesai
bermain sampai semuanya ajal!
Siapa-siapa sajakah yang berhasil selamat dari teror maut sang hantu?
Di atas itu semua apakah sebenarnya yang dituntut sang hantu di
balik terornya? Semuanya baru terungkap pada surprise ending yang
justru mengharu-biru! (RFR)
|