(Jakarta,
7/01) Kabar gembira digulirkan untuk
para odapus (orang hidup dengan lupus) di awal tahun ini. Film layar
lebar L4 Lupus (Love for Lupus) garapan Damien Dematra kembali unjuk
gigi dalam kancah perfilman internasional di awal tahun 2015. Film
sosial yang diproduksi bekerja sama dengan Yayasan Lupus Indonesia
ini menyabet dua penghargaan bergengsi Platinum Award dari
International Independent Film Awards (IIFA), Amerika Serikat,
masing-masing dalam kategori peran utama wanita (untuk Virda
Anggraini) dan peran pembantu wanita (bagi Natasha Dematra).
IIFA merupakan festival internasional independen yang berada di Los
Angeles, California. Festival ini mengkhusus diri memilih film-film
yang diproduksi dengan tema kuat dan disajikan dengan cara kreatif
dan menghibur.
Pembuatan film L4 Lupus, yang mulai digarap tahun 2011, dilakukan
dengan minim biaya produksi. Pasalnya tidak banyak pihak yang
tertarik mendanai sebuah film sosial. Namun, Damien Dematra bersama
Yayasan Lupus Indonesia, didukung Rumah Sakit Kramat dan para artis
papan atas Indonesia, antara lain Ayu Azahari dan Anna Tarigan,
berhasil membuahkan kisah drama yang mengharu-biru sekaligus
informatif.
Perjuangan ini tidaklah sia-sia. Banyak penghargaan telah diraup L4
Lupus, antara lain dari Accolade Competition, USA, dari Museum Rekor
Dunia (Muri), Royal World Records, dan dua penghargaan dari AIFF
Festival, USA, dalam kategori film terbaik dan sutradara terbaik
untuk Damien Dematra, serta Award of Excellence dari Los Angeles
Movie Awards.
Tiara Savitri, Ketua Umum Yayasan Lupus Indonesia menyikapi
kemenangan kembali film L4 Lupus ini merupakan kebanggaan dan
penghargaan terasa teramat spesial bagi para odapus. Akting Atika (diperankan
Virda Anggraini) dan Mutiara (diperankan Natasha Dematra) patut
diacungkan jempol dan patut mendapatkan kemenangan ini. Menurutnya,
Natasha Dematra maupun Virda Anggraini bukan saja bisa berperan
sebagai odapus, tetapi mereka juga telah berupaya mengerti, memahami
dan menghayati tentang penyakit lupus itu sendiri. Bukan hal yang
mudah bisa memahami penyakit seribu wajah ini. Bravo untuk Natasha
dan Virda, tambahnya.
Film
L4 Lupus berkisah tentang Atikah (Virda Anggraini), dokter muda
miskin yang bekerja di IGD, yang dikepalai dokter cantik yang galak
(Ayu Azhari). Atikah tinggal bersama Mutiara (Natasha) yang tuna
rungu dan tuna wicara. Sang adik ternyata terkena Lupus. Saat Atikah
harus menghadapi rasa kehilangan, Adam (Lucky Moniaga), dokter yang
baru transfer di IGD, jatuh cinta padanya. Sayangnya penyakit tidak
memiliki belas kasihan dan kompromi terhadap waktu dan keadaan.
Damien Dematra sebagai produser sekaligus sutradara film ini
mengharapkan film yang sampai sekarang masih terus diputar di
berbagai wilayah di Indonesia dan berbagai festival internasional
ini dapat terus menjadi media sosialisasi tentang penyakit Lupus,
sekaligus merobohkan paradigma yang menyatakan sakit-penyakit dan
musibah merupakan kutukan.
Film L4 Lupus dibuat dengan tujuan sosialisasi penyakit Lupus yang
terinspirasi perjuangan nyata para odapus. Almarhumah Menkes Endang
Rahayu Sedyaningsih, ketika menyaksikan film L4 Lupus saat premier
film tersebut bulan Oktober 2011 lalu mengatakan bahwa L4 Lupus
merupakan film pertama tentang penyuluhan penyakit lupus di dunia.
Almarhumah menyatakan bahwa film adalah media yang lebih mudah dan
akrab di mata masyarakat untuk memberikan penyuluhan kesehatan
seputar penyakit lupus. Indonesia patut bangga dengan film L4 Lupus
karena film ini adalah yang pertama di dunia dan film ini membuka
mata kita tentang penyakit lupus di Indonesia. Hal ini telah
diverifikasi oleh Museum Rekor Dunia MURI pimpinan Jaya Suprana
dengan memberikan rekor dunia.
|