(Jakarta, September) Sebuah perjalanan pencarian diri pribadi yang
tak pernah tenang tertuang dalam film dokumenter Soul Odyssey-In
Search of Eurasia, sebuah film dokumenter karya sineas asal
Jepang, Shinya Watanabe. Sineas ini mengadakan World Premiere
filmnya di Pusat Kebudayaan Rusia, Jakarta. Soul Odyssey-In
Search of Eurasia ini mendapatkan penghargaan International
Award of Excellence dari International Film Festival for Peace,
Inspiration and Equality (IFFPIE). Dalam film ini, sang sutradara,
Shinya Watanabe melintasi 13 negara, dari Berlin, Jerman ke kampung
halamannya di Shizuoka, Jepang, mencari jati dirinya, akibat sebuah
dilema batin "Siapakah saya di dunia ini? Apakah saya seorang Asia,
ataukah Eropa?"
Damien Dematra selaku founder dan director festival
perdamaian tersebut mengatakan, “Saya sangat bangga Shinya Watanabe
sineas asal Jepang ini mau melakukan pemutaran perdana filmnya di
Indonesia. Saya harap nama Indonesia dapat makin dikenal di kancah
internasional,” ucap pria berambut panjang ini.
World Premiere ini dihadiri oleh penyanyi Neng Oshin, S-One Project,
Koreografer Ongen, penyanyi Dyana Lingling, Direktur Russian Culture
Centre Vitaly Glinkin dan para penonton dari berbagai kalangan.
Tayangan ini memperoleh animo penonton.
Penyanyi cantik ala Jepang Neng Oshin yang juga merupakan Duta
i-Hebat mengatakan, bahwa film karya Shinya Watanabe sangatlah unik,
inspiratif dan juga menghibur.
Shinya Watanabe yang juga seorang kurator ini, telah ada di
Indonesia sejak 19 September lalu untuk menghadiri Malam Puncak
festival ini yang dilaksanakan di Gedung Manggala Wanabakti pada
tanggal 19 September lalu. Acara ini dihadiri oleh Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, Menteri
Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Ibu Lily Wahid, raja dan ratu
dari seluruh Nusantara, Sineas-sineas dari mancanegara, artis-artis
ibukota, aktivis dan budayawan.
Festival ini bekerja sama dengan festival berskala internasional
lainnya seperti; World Humanitarian Awards, International Tourism
Awards, Documentary & Short International Movie Award dan
International Film and Competition.
Festival ini diselenggarakan atas kerja sama Dewan Kreatif Rakyat,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Russian Culture Centre,
World Film Council, i-Hebat International Volunteers dan Radio
Republik Indonesia (RRI).
|