HOME SINEAS REVIEW



     


International Film Festival for Women, Social Issues & Zero Discrimination (IFFWSZ) menyelenggarakan Acara Penganugerahan tahunan yang ke-8 di Indonesia, merayakan hari Perempuan Internasional (8 Maret) dan Hari Anti Diskriminasi (21 Maret). Setelah tahun lalu memilih Bali, pada tahun ini, festival berskala internasional ini memilih Jakarta, tepatnya di Pusat Kebudayaan Rusia pada tanggal 26 Maret.

Tahun ini, IFFWSZ memberikan penghargaan International Woman of Inspiration pada sutradara senior dan filantropis Amerika Serikat Cheryl Halpern dan Woman of Supreme Achievement Award pada Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva.

Cheryl Halpern, yang selain sutradara film terkenal, juga adalah filantropis dari Amerika Serikat yang merupakan salah satu founder Visions of Peace Awards, sebuah inisiatif seni yang berfokus untuk menggemakan perdamaian pada generasi muda lewat cara-cara kreatif. Puluhan ribu anak muda telah terinspirasi lewat gerakan yang sudah menjadi viral ini.

Perjalanan karir Lyudmila Vorobieva, sang duta besar yang telah bertugas di Indonesia selama satu tahun, menekankan besarnya peranan wanita dalam percaturan politik dunia, di samping nilai-nilai toleransi dan keberanian untuk melakukan perubahan.

Dalam acara ini, Raja Samu-Samu dari Negeri Abubu di Pulau Nusa Laut, juga menerima penghargaan Tokoh Anti Diskriminasi atas perjuangan dan diplomasi budaya lintas agama, suku, dan golongan demi menyuarakan perdamaian.

Tahun ini, IFFWSZ bekerja sama dengan World Documentary Awards, festival internasional khusus film-film dokumenter. World Documentary Awards memilih film asal Amerika, The Mauritz Kiek Story besutan sutradara Cheryl Halpern sebagai Film Terbaik.

Damien Dematra, founder dan director festival ini mengatakan bahwa merupakan sebuah kebahagian tersendiri bahwa perayaan Hari Perempuan dan Hari Anti Diskriminasi tahun ini dapat dirayakan dengan meriah dan didukung oleh banyak pihak. “Saya harap di masa depan akan lebih banyak tokoh yang dapat menginspirasi generasi muda Indonesia.”

Pada tahun 2016, IFFWSZ juga memberikan penghargaan International Woman of Change pada Menteri Sosial Indonesia Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc, dan Direktur Utama LPP RRI Rosarita Niken Widiastuti.

Dalam acara perayaan kali ini juga diluncurkan sebuah gerakan non-profit International Women Empowerment yang diketuai oleh Natasha Dematra. “Gerakan ini bertujuan untuk memberikan awareness kepada generasi muda akan pentingnya kesetaraan gender,” ucap Natasha. Gerakan ini juga berfokus menggemakan tema-tema perempuan seperti pernikahan anak dan berbagai isu emansipasi wanita lainnya.

Acara ini bekerja sama dengan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Raja dan Sultan Nusantara, Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional (JAKI), Russian Culture Centre, dan didukung penuh oleh Dewan Kreatif Rakyat, Film Festivals Alliance, International Festivals Group dan International Women Empowerment.

 

Berita lain:
Leonardo DiCaprio dan Liam Neeson Raih Penghargaan di International Movie Awards di Jakarta
Penasihat DKR, Sinuhun Tedjowulan: Tanpa Kebudayaan, Negara Akan Goyah
Sutradara Termuda di Dunia, Natasha Dematra, Raih Gelar Bangsawan
Virda Anggraini dan Natasha Dematra Raih Platinum Award Artis Terbaik di AS
Natasha Dematra Lewat Dream Ibama Raih Penghargaan Gold Award Artis Terbaik di Los Angeles
Sineas-Sineas Mancanegara Dilantik Jadi Duta Ekonomi Kreatif Indonesia dalam Festival Film di Jakarta
Artis-Artis From Seoul to Jakarta Rayakan ‘A Salute to Jokowi’
Damien Dematra Menerima Penghargaan IndonesiaSatu Award
Jokowi Menerima Penghargaan Man of Inspiration 2014 dari IFFPIE
Film Horor Indonesia Berjaya di Perancis
Film Kazakhstan dan India Juarai International Film Festival di Jakarta
Damien Dematra keringat dingin atas insiden ini, Dorce Gamalam Kabur Saat Shooting dengan Mobil Jeep
Film Pakistan dan Korea Utara Terbaik di IFFPIE 2013
DEWI PERSSIK JUAL DIRI HAMPIR 100 JUTA RUPIAH