(Jakarta, Juni 2015) Dewan Kreatif
Rakyat (DKR) bekerjasama dengan Kemenpora melaksanakan malam
penganugerahan festival film internasional dengan mengangkat tema
lingkungan hidup, kesehatan dan kebudayaan dalam rangka memperingati
hari lingkungan hidup sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni.
Festival film yang dikenal dengan nama International Film Festival
for Environment, Health and Culture (IFFEHC) ini bekerjasama dengan
International Film Festival for Family, Public Service, Drugs Abuse
dan Trafficking (IFADAT), Asia Pacific International Filmmakers
Festival & Awards (APIFA) dan World Film Awards (WFA).
Menurut founder and
director festival Damien Dematra, ada 657 film dari 60 negara
yang bersaing untuk meraih film terbaik dalam festival-festival ini.
64 di antaranya telah dipilih untuk ditayangkan selama festival yang
berlangsung dari tanggal 4 hingga 19 juni 2015. 45 sineas
mancanegara hadir dalam malam penganugerahan ini. Dalam festival
tahun ini diberikan penghargaan khusus Asia Pacific Special Jury
Award kepada artis legendaris Hollywood peraih piala Oscar, Philip
Seymour Hoffman, yang belum lama ini telah berpulang, lewat film
One Armed Man yang diproduksinya. Pihak festival juga memberikan
penghargaan khusus International Special Jury Award pada Leonardo
DiCaprio untuk dedikasinya dalam bidang lingkungan hidup. Seharusnya
beliau akan hadir dan menerima langsung penghargaan tersebut, namun
karena di saat yang bersamaan ia akan menerima penghargaan
Lingkungan Hidup di California, maka kehadirannya di Indonesia
ditunda ke waktu lain.
Bersamaan dengan pelaksanaan
festival ini, Kemenpora dan DKR juga mengadakan pelatihan nasional
untuk pemuda Indonesia menjadi sineas yang diikuti oleh 120 pemuda
dari seluruh Indonesia. Menurut Penasehat DKR Lily Wahid, pelatihan
ini adalah bagian dari pemberdayaan masyarakat untuk melahirkan 5000
sineas muda dalm kurun waktu 1 tahun ke depan.
Dalam acara yang dibuka oleh
Menpora Imam Nahrawi tersebut, diumumkan film terbaik festival
IFFEHC yaitu film Belitter asal Singapura karya sutradara
Mathankumaran, dan untuk WFA dipilih Film Typisch Lang Lang
karya sutradara asal Belanda, Marc Pos, yang bercerita tentang
kehidupan keseharian Lang Lang, seorang pianis terkenal. Pada
festival APIFA, film Touch asal Australia yang disutradarai
oleh Christopher Houghton berhasil memenangkan film terbaik.
Sebelumnya, Touch telah tayang di Cannes Cinephiles 2015;
sedangkan film Ryan karya sutradara Holly Dorff, terpilih
sebagai film terbaik festival IFADAT. Film ini pada Mei lalu telah
ditayangkan di Cannes Short Corner.
Menurut Sekjen DKR, Dedeh
Kurniasih, film-film bertema sosial ini memang sengaja diangkat oleh
festival-festival ini untuk membantu Perserikatan Bangsa-Bangsa
dalam mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan lewat perayaan hari-hari
internasional mereka, seperti hari Keluarga, hari Lingkungan Hidup,
hari anti narkoba dan traffiking, hari Kesehatan, hari Kebudayaan,
dll.
Film-film ini akan diputar di 3
tempat, yaitu di Pusat Kebudayaan Rusia, Wisma Menpora, dan Ballroom
Hotel Menara Peninsula. Pemutaran untuk umum akan dilakukan di Pusat
Kebudayaan Rusia dari tanggal 15-19 Juni tanpa dipungut biaya.
Banyak dari film-film ini merupakan pemenang di festival-festival
besar seperti Cannes, SXSW, dll.
|