Apakah ada yang pernah main tabletop game ‘Dungeons & Dragons’
atau disebut juga D&D?
Boardgame D&D memang tak terlalu populer di Indonesia jadi maklum
saja kalau belum tahu D&D, apalagi memainkannya. D&D sejenis game
seperti Monopoli yang bergenre RPG dan punya sistem peraturan yang
lebih kompleks. Di Amerika Serikat, permainan D&D bisa dikatakan
legendaris. Permainan inilah yang menyatukan Will Byers dan
sahabat-sahabatnya.
Kini D&D diadaptasi jadi film layar lebar berjudul ‘Dungeons &
Dragons: Honor Among Thieves’ yang dibintangi Chris Pine, Sophia
Lillis, dan Michelle Rodriguez. Sebuah film yang menampilkan
petualangan di negeri fiksi penuh makhluk-makhluk fantastis. Digarap
oleh Jonathan Goldstein dan John Francis Daley sebagai sutradara,
Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves bisa jadi salah satu film
fantasi petualangan terbaik tahun 2023.
Perlu diketahui, ini film keempat yang mengadaptasi permainan D&D.
Namun, film ‘Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves’ ini merupakan
film reboot yang tidak memiliki hubungan cerita dengan tiga film
sebelumnya.
Kisahnya tentang seorang penyair sekaligus mantan anggota Harpers,
bernama Edgin Darvis, yang beralih menjadi pencuri demi kelangsungan
hidupnya. Dimana pada suatu hari, Edgin membentuk sebuah tim untuk
mencuri hartanya Forge Fitzwilliam. Forge dulunya adalah sesama
pencuri yang mengkhianati Edgin dan rekan-rekan pencuri lainnya.
Ditilik dari judulnya saja, sudah jelas bahwa Honor Among Thieves
bakal menampilkan cerita tentang pencuri. Film dengan tokoh pencuri
sebagai karakter utama tentunya bakal semakin lengkap jika filmnya
dikemas dengan konsep heist. Nah, film ini memang lebih fokus dalam
memperlihatkan bagaimana Edgin Darvis dan timnya menjalankan aksinya
dalam mencuri hartanya Forge Fitzwilliam.
Edgin dan timnya dicitrakan layaknya Robin Hood, yang mana mereka
mencuri dari orang kaya yang serakah. Forge tadinya merupakan salah
satu rekan timnya Edgin dalam mencuri. Namun Forge mengkhianati
timnya bersama penyihir bernama Sofina, menguasai semua harta yang
dia curi bersama timnya, dan tahu-tahu menjadi pemimpin Neverwinter
ketika Edgin dan Holga Kilgore keluar dari penjara.
Sejak awal hingga akhir film berlangsung, film ini dikemas dengan
cerita yang sangat menyenangkan, yang dibumbui elemen aksi dan
komedi dengan porsi yang sangat pas. Elemen komedinya bisa dibilang
cukup mendominasi film ini. Untungnya, semua komedi yang ditampilkan
dalam film ini tak terasa berlebihan dan yang paling penting
komedinya tidak terasa maksa.
Selain itu, film ini juga menampilkan kisah petualangan yang seru
dan menyenangkan. Bahkan sebelum memulai pencurian hartanya Forge
pada hari H, Edgin dan timnya harus melalui petualangan besar yang
membuat penonton merasa terus terikat dengan ceritanya. Kerennya
lagi, film ini mampu menyelipkan secara tipis-tipis cerita latar
belakang dari masing-masing karakter timnya Edgin di sepanjang
petualangan mereka.
Pemeran tim pencuri yang berisi Edgin Darvis (Chris Pine), Holga
Kilgore (Michelle Rodriguez), Simon Aumar (Justice Smith), dan Doric
(Sophia Lillis). Mempertemukan Pine, Rodriguez, Smith, dan Lillis
bisa dibilang keputusan yang tepat karena mereka berhasil membuat
film ini terasa semakin hidup dengan karakter yang mereka perankan
masing-masing.
Setiap karakter utama dan karakter pendukung di film ini mewakili
setiap class karakter yang ada di game D&D. Itulah sebabnya, Edgin,
Holga, Simon, dan Doric diceritakan memiliki kemampuan berbeda-beda
yang membuat masing-masing dari mereka menjadi karakter yang unik.
Berhubung setiap karakter memiliki kemampuan dan karakteristik yang
berbeda, Edgar dan timnya berhasil menciptakan dinamika yang saling
melengkapi.
Selain Pine, Rodriguez, Smith, dan Lillis; penampilan dua aktor yang
memerankan villain di Honor Among Thieves, yaitu Hugh Grant (pemeran
Forge Fitzwilliam) dan Daisy Head (pemeran Sofina), juga berhasil
mencuri perhatian penonton. Grant berhasil membuat kita kesal kepada
Forge dengan sikap manipulatifnya, lalu Head juga berhasil membuat
Sofina terlihat sebagai penyihir yang mengintimidasi dan patut
dicurigai.
Seperti game-nya, film ini berlatar tempat pada sebuah dunia fantasi
bernama Forgotten Realms. Tak heran kita menemukan banyak makhluk di
sepanjang film, mulai dari yang menyerupai manusia hingga karakter
dengan wujud hewan yang bisa berbicara dan beraktivitas seperti
manusia. Dari karakternya saja, kita sudah bisa melihat keragaman
visual yang unik dan indah.
Film ini juga menampilkan visual indah lewat keragaman lokasi yang
ada di Forgotten Realms. Kita bisa menemukan lokasi indah yang
ditampilkan dalam angle wide shot yang semakin memaksimalkan
keindahannya. Di sisi lain, kita juga bisa melihat sisi lain
Forgotten Realms yang gelap dan mengerikan. Yang pasti, mata kita
dimanjakan dengan keragaman visual Honor Among Thieves.
Walau bukan menjadi sesuatu yang menonjol seperti visualnya, scoring
yang ditampilkan film ini juga berhasil mengiringi jalan ceritanya
dengan sangat baik. Scoring-nya mampu membangun setiap suasana yang
ditampilkan di sepanjang film.
Film ini membawa kita kembali ke masa kejayaan film fantasi di era
2000-an. Dari awal hingga akhir film, film ini menyajikan
petualangan seru, komedi yang sangat menyenangkan, worldbuilding
menarik, hingga deretan karakter yang membuat kita bersimpati. Yang
pasti, film ini bisa dinikmati dan dipahami oleh siapa pun, termasuk
yang tidak pernah bermain D&D. Sebuah film fantasi petualangan yang
akan menghibur seluruh anggota keluarga. Saking terpuaskan dengan
keseruan dalam film ini, kita jadi tidak sabar menyaksikan
petualangan Edgin dan kawan-kawan di sekuel film berikutnya. ***
|