“TIDAKKAH
kau menyesali perbuatanmu?” tanya penyidik yang tidak dijawab oleh
si lelaki berkumis-berewok lebat berusia parobaya Richard Kuklinski.
Ia hanya membisu dengan mimik wajah antara senyum dan tidak yang
dingin. Apakah perbuatannya yang merupakan kejahatan besar? Diyakini
selama 40 tahun terakhir berprofesi sebagai pembunuh bayaran,
korbannya minimal telah melampaui 100 orang yang sebagian besar
hilang tanpa bekas!
Dan kisah pun bergulir dengan kilas
balik ke masa muda Kuklinski yang jelas menilik namanya berasal dari
Eropa Timur. Bagaimana ia berkencan secara canggung dengan Deborah
Pellicotti yang kemudian diperistrinya dan memberinya dua orang
putri. Pada era 1960-an, Kuklinski bekerja di pabrik gelap
penggandaan film (pada istrinya ia mengaku bekerja sebagai pengisi
suara film animasi) sampai karena terlambat melakukan pengiriman,
Bos Mafia Roy Demeo berang dan menyatroni tempat kerjanya. Disinilah
justru titik balik karier Kuklinski karena Demeo melihat sikap
dinginnya saat ditodong pistol oleh pengawalnya ia sama sekali
bergeming. Maka selanjutnya Kuklinsi dipekerjakan Demeo sebagai
algojonya, alias pembunuh bayaran yang memang pas sekali dengan
karakter darah dinginnya. Tanpa mengedipkan matanya, Kuklinski mampu
menghabisi seseorang dengan berbagai cara, bukan cuma dengan
ditembak tapi juga dengan mencekik atau menyemprotkan racun dan
membuat korbannya seolah mengalami kecelakaan.
Hebatnya kendati penghasilannya
menanjak hingga mampu memiliki rumah dan mobil mewah namun Deborah
dan kedua putrinya yang beranjak remaja sama sekali tidak pernah
mengetahui sisi gelap profesinya yang sangat dirahasiakan Kuklinski.
Etika profesi Kuklinsi hanyalah tidak membunuh wanita dan anak-anak,
berbeda dengan seniornya, Robert Pronge yang dijuluki Mr Freezy
karena selalu menghabisi setiap saksi dan melenyapkannya secara
sistematis tanpa peduli gender dan usianya. Kuklinski pun belajar
banyak pada Mr Freezy. Tak urung kemudian semua kejahatan si Mr
Iceman terbongkar dan ia pun diringkus di depan anak-istrinya!
Semenjak mendekam dalam penjara selama dua kali seumur hidup,
Kuklinski yang bersebelahan dengan sel abang kandungnya tidak pernah
bertemu lagi dengan istri dan kedua putrinya tercinta…
Michael Shannon patut dipuji sebagai
aktor watak yang mampu memerani si Manusia Es Kuklinski dengan wajah
dinginnya. Pemeran istrinya, Winona Ryder,
aktris berbody mungil terkenal yang belakangan agak merosot pamornya,
berakting biasa-biasa saja, dalam arti tokoh Deborah kalau diperani
oleh aktris siapa pun tidak menjadi masalah. Sedangkan Ray
Liotta sebagai Mafioso Roy Demeo
memang sudah langganan menjadi boss gangster. Yang menarik justru
Chris Evans (pemeran
Captain America dalam tiga film) yang di sini malihrupa menjadi
Mr Freeze, si pembunuh sistematis yang memutilasi korbannya setelah
dibekukan bertahun-tahun kemudian untuk menghilangkan jejak,
termasuk seorang watunas remaja yang bisa menjadi saksi karena
secara tak sengaja melihat wajahnya.
Sutradara Ariel Vromen
tidak memvisualkan adegan laga baku tembak karena pembunuhan demi
pembunuhan yang dilakukan Kuklinski umumnya berlangsung secara
diam-diam di tempat lengang, namun ia berhasil membuat penonton
dirambati ketegangan dari scene per scene menit ke
menit. Itu pulalah sebabnya bujet pembuatan film ini tidak besar,
diperkirakan hanya 10 juta dollar AS saja… ***
- Nilai: 70
|