HOME SINEAS KABAR



     

MANUSIA SETENGAH SALMON

Review lain:
A.T.M
About Time
Adriana
Air Mata Terakhir Bunda
Cahaya Kecil
Captain Phillips
Escape Plan
FLU
Hati ke Hati
Insidious: Chapter 2
Jobs
Killer Toon
Machete Kills
Make Money
Malam 1000 Bulan
Metallica: Through the Never
Noah, Awal Semula
Pantai Selatan
Petualangan si Adi
Prisoners
Romantini
Rush
Snowpiercer
Sokola Rimba
Taman Lawang
The Butler
The Counselor
The Family (Malavita)
The Hunger Games: Catching Fire
The Iceman
The Spy: Undercover Operation

 

 

Tentang Move-on Rumah dan Hati sang Jomblo Culun
Produksi : Star Vision
Sutradara : Herdanus Larobu
Pemain : Raditya Dika, Kimberly Ryder, Eriska Rein, Bucek, Dewi Irawan, Mosidik.
Durasi: 100 Menit
Mulai Tayang : 10 Oktober 2013

oleh: Yan Widjaya

SUDAH nonton Cinta Brontosaurus? Jangan mengaku penggemar film Indonesia kalau menjawab belum, karena film komedi yang beredar sejak 8 Mei 2013 itu mencatat rekor sebagai film terlaris tahun ini (sejak Januari s/d Oktober) dengan perolehan 892.915 orang penonton.

Nah, kalau Anda menyukainya, sekarang siap beredar sequelnya, dengan pemain yang sama, keluarga Dika (ayah-ibu, tiga adik perempuan plus si bungsu lelaki tetap diperani oleh Bucek-Dewi Irawan, Lolita Balani, Lana Girly-Lani Girly, dan Griff Pradapa), hanya saja Eriska Rein telah menjadi mantan dan masuklah abg jangkung cantik Kimberly Ryder sebagai gebetan gres! Manager Kosasih dan si produser Ronny Tjandra digeser Mosidik sebagai editor buku yang bagai hantu bisa ujug-ujug jleg muncul di mana saja kapan saja!

Inti kisah hakekatnya sangat sederhana, tentang move-on, bagi Ibu, menghendaki pindah rumah ke kawasan pinggiran Jakarta yang lebih tenang dan nyaman, bagi Dika pribadi adalah mencari kekasih baru setelah diputuskan Jessica, dan kendati telah bertemu Patricia, toh ia belum berani jadian karena tetap terkenang sang mantan. Ucapan Ibu, “Kalau kita mau pindah ke tempat yang baru, kita juga harus siap untuk meninggalkan yang lama!”, memberikan pencerahan padanya.

Tentu banyak pernak-pernik di sana-sini, hubungan Dika dengan Ayah yang kini berbalik ingin lebih dekat dengannya, termasuk ikutan main futsal dengan kawan-kawan Dika. Semua kawannya telah dan akan segera menikah, kecuali Dika sendiri yang ajeg menjomblo. Sang ghost editor yang terus menolak naskah bukunya yang kelima serta minta diedit ulang. Dengan supirnya yang ketiaknya sebau bangkai komodo. Dengan Edgar, adik bungsunya yang menjelang lulus SD.

Akhirnya toh Dika menyadari, perjalanannya pindah rumah juga merupakan move-on untuk berpindah dari hal-hal yang selama ini menahannya untuk tumbuh menuju kedewasaan. Ternyata keputusan untuk berkomitmen adalah keputusan untuk hijrah mirip rombongan berjuta ikan salmon yang menempuh perjalanan 1.448 km untuk kawin, dibayangi berbagai ancaman predator.

Sebagai novelis laris Raditya Dika melejit popular karena karya-karyanya yang ringan-kocak sangat disukai kawula muda. Begitu pun sebagai comic stand up comedy namanya mencuat ke level atas, terbukti berjuta followersnya di ajang twitter. Tiga judul film sebelumnya; Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Cinta dalam Kardus, masing-masing diarahkan oleh Rudi Soedjarwo, Fajar Nugros, dan Salman Aristo. Yang keempat ini merupakan debut penyutradaraan Herdanus Larobu alias Chaplux. Dibanding prequelnya, Chaplux terkesan lebih rapi dan setia mengadaptasi cara bertutur novel aslinya. Konon untuk yang kelima, Marmut Merah Jambu, Chand Parwez Servia, produser Star Vision mempercayai Dika untuk menyutradarai langsung, karena sudah berpengalaman bikin 48 episode mockumentary Malam Minggu Miko untuk Kompas TV (mockumentary adalah sebutan untuk fiksi yang dibuat seolah-olah dokumenter). Kepiawaian menulis Dika dan kini menjual tampang culun-nya mengantarnya menjadi komedian masakini, mirip sukses komedian Hollywood Ben Stiller.

Mungkinkah M1/2S menyamai atau bahkan melewati Cinta Brontosaurus hingga menjadi film pertama yang menembus rekor sejuta penonton dalam tahun 2003? Kita lihat bersama hasilnya seusai bulan Oktober! ***

- Nilai: 70

Review oleh:  Yan Widjaya, seorang wartawan film senior, pengulas, penulis, dan novelis.

Twitter @yan_widjaya