SUDAH
nonton Cinta Brontosaurus? Jangan mengaku penggemar film Indonesia
kalau menjawab belum, karena film komedi yang beredar sejak 8 Mei
2013 itu mencatat rekor sebagai film terlaris tahun ini (sejak
Januari s/d Oktober) dengan perolehan 892.915
orang penonton.
Nah, kalau
Anda menyukainya, sekarang siap beredar sequelnya, dengan pemain
yang sama, keluarga Dika (ayah-ibu, tiga adik perempuan plus si
bungsu lelaki tetap diperani oleh Bucek-Dewi Irawan,
Lolita Balani, Lana
Girly-Lani Girly, dan Griff
Pradapa), hanya saja Eriska
Rein telah menjadi mantan dan
masuklah abg jangkung cantik Kimberly Ryder
sebagai gebetan gres! Manager Kosasih dan si produser Ronny Tjandra
digeser Mosidik sebagai editor
buku yang bagai hantu bisa ujug-ujug jleg muncul di mana saja
kapan saja!
Inti kisah
hakekatnya sangat sederhana, tentang move-on, bagi Ibu,
menghendaki pindah rumah ke kawasan pinggiran Jakarta yang lebih
tenang dan nyaman, bagi Dika pribadi adalah mencari kekasih baru
setelah diputuskan Jessica, dan kendati telah bertemu Patricia, toh
ia belum berani jadian karena tetap terkenang sang mantan. Ucapan
Ibu, “Kalau kita mau pindah ke tempat yang baru, kita juga harus
siap untuk meninggalkan yang lama!”, memberikan pencerahan padanya.
Tentu banyak
pernak-pernik di sana-sini, hubungan Dika dengan Ayah yang kini
berbalik ingin lebih dekat dengannya, termasuk ikutan main futsal
dengan kawan-kawan Dika. Semua kawannya telah dan akan segera
menikah, kecuali Dika sendiri yang ajeg menjomblo. Sang
ghost editor yang terus menolak naskah bukunya yang kelima serta
minta diedit ulang. Dengan supirnya yang ketiaknya sebau bangkai
komodo. Dengan Edgar, adik bungsunya yang menjelang lulus SD.
Akhirnya toh
Dika menyadari, perjalanannya pindah rumah juga merupakan move-on
untuk berpindah dari hal-hal yang selama ini menahannya untuk tumbuh
menuju kedewasaan. Ternyata keputusan untuk berkomitmen adalah
keputusan untuk hijrah mirip rombongan berjuta ikan salmon yang
menempuh perjalanan 1.448 km untuk kawin, dibayangi berbagai ancaman
predator.
Sebagai
novelis laris Raditya Dika melejit popular karena karya-karyanya
yang ringan-kocak sangat disukai kawula muda. Begitu pun sebagai
comic stand up comedy namanya mencuat ke level atas, terbukti
berjuta followersnya di ajang twitter. Tiga judul film
sebelumnya; Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus,
Cinta dalam Kardus, masing-masing diarahkan oleh Rudi Soedjarwo,
Fajar Nugros, dan Salman Aristo. Yang keempat ini merupakan debut
penyutradaraan Herdanus Larobu
alias Chaplux. Dibanding prequelnya, Chaplux terkesan lebih rapi dan
setia mengadaptasi cara bertutur novel aslinya. Konon untuk yang
kelima, Marmut Merah Jambu, Chand Parwez Servia,
produser Star Vision mempercayai Dika untuk menyutradarai langsung,
karena sudah berpengalaman bikin 48 episode mockumentary Malam
Minggu Miko untuk Kompas TV (mockumentary adalah sebutan
untuk fiksi yang dibuat seolah-olah dokumenter). Kepiawaian menulis
Dika dan kini menjual tampang culun-nya mengantarnya menjadi
komedian masakini, mirip sukses komedian Hollywood Ben Stiller.
Mungkinkah
M1/2S menyamai atau bahkan melewati Cinta Brontosaurus
hingga menjadi film pertama yang menembus rekor sejuta penonton
dalam tahun 2003? Kita lihat bersama hasilnya seusai bulan Oktober!
***
- Nilai: 70
|