PANTAI SELATAN |
Review lain:A.T.MAbout TimeAdrianaAir Mata Terakhir BundaCahaya KecilCaptain PhillipsEscape PlanFLUHati ke HatiInsidious: Chapter 2JobsKiller ToonMachete KillsMake MoneyMalam 1000 BulanManusia Setengah SalmonMetallica: Through the NeverNoah, Awal SemulaPetualangan si AdiPrisonersRomantiniRushSnowpiercerSokola RimbaTaman LawangThe ButlerThe CounselorThe Family (Malavita)The Hunger Games: Catching FireThe IcemanThe Spy: Undercover Operation
|
Titisan Nyai Blorong Menuntut Balas
|
|
LASTRI pulkam dari Jakarta dalam kondisi bunting karena diperkosa majikannya. Nelayan Agus mau mengawininya asal kandungannya digugurkan. Lastri menolak dan jatuh ke laut. Bayi dalam rahimnya diselamatkan siluman ular gua Blorong. Tumbuh menjadi Larasati, gadis seksi yang mulai menebar maut di kampung pada para pemuda jahat, termasuk kelompok Agus, dan juga majikan Lastri tak luput dari pembalasan. Namun Larasati juga saling mencintai dengan Aryo yang rela meninggalkan kemanusiaan dan menjadi siluman ular jantan…Cerita gampangan dengan bumbu-bumbu adegan horor klise seperti peronda yang disatroni hantu. Sedangkan tokoh Larasati selain bisa malih rupa bertubuh ular besar panjang meliuk-liuk berkat CGI, juga anehnya terkadang berubah jadi nenek-nenek muka seram. Efect kompugrafi yang cukup rapi dalam kegelapan malam bertebaran di sana-sini terutama saat ular anakonda memangsa korban-korbannya, mencaplok kepala sampai copot, membelit tubuh sampai tulang berkretekan patah.Pedangdut Dewi Perssik berperan ganda sebagai Larasati dan ibunya, Laras, minus perbedaan riasan sama sekali. Dua-tiga tahun lalu DP tercatat sebagai bintang film termahal honornya karena menjamin film-film apa pun yang dibintanginya hampir selalu laris (walau hanya dua genre langganannya; horor atau komedi), cukup lama absen dari layar putih. Dalam tahun 2013 baru inilah filmnya. Adegan beraninya, antara lain mandi di bawah air terjun Ujung Genteng, Sukabumi, tentu saja nampak polos walau tersamar oleh tirai air.Bintang seksi lainnya, Nikita Mirzani, terasa cuma sebagai pelengkap penderita belaka, sebagai saingan Larasati dalam memperebutkan cinta Aryo hingga nekat menggunakan kekuatan dukun ilmu hitam. Sedangkan Fifie Buntaran sebagai Nyai Loro Kidul yang menunggangi kereta kencana numpang lewat di pantai. Satu lagi, Monique Henry, sebagai wartawati yang kerjanya cuma mengarahkan kamera ke laut, tapi ternyata dia adalah putri majikan Laras, hingga diperalat Larasati untuk menuntut balas. Aneh juga melihat, tokoh Aryo yang diperani Ricky Perdana, tidak beranjak menua dari sejak Laras hidup sampai Larasati dewasa, padahal semestinya beliau sudah menjadi bujang lapuk (?).Cerita mengenai siluman ular sangat popular dalam perfilman Asia. Dongeng rakyat yang melegenda dari khazanah klasik Tiongkok sudah berulang kali difilmkan dari era hitam-putih sampai ke masa Jet Li; Siluman Ular Putih dan Hijau, Ouw Peh Coa alias The White Snake, sedangkan dari India ada Nagin dan Nagina, termasuk serial tevenya yang juga digemari di sini. Dulu pun sudah pernah dibuat film Titisan Dewi Ular (1990) yang dibintangi sang Ratu Horor Suzzanna.
Tak urung arahan terbaru Chiska Doppert (mantan astrada Nayato
Fionuala) yang belakangan lebih laris dikontrak produser ketimbang
mentornya, membuat film-filmnya Suzzanna yang dibuat oleh Sisworo
Gautama Putra pada era 1980-an dulu terasa sebagai karya-karya
master piece klasik untuk film horor Indonesia. Toh abaikan saja
semua scene dan dialog yang tak keruan juntrungannya serta berkesan
asal tempel belaka tanpa perlu nyambung, pokoknya film ini bakal
menjadi film laris yang diminati oleh para penggemar genre sejenis
di penghujung bulan September 2013... ***
|
|
Review oleh: Yan Widjaya, seorang wartawan film senior, pengulas, penulis, dan novelis.Twitter @yan_widjaya |