PAMEO
terkenal di Indonesia, “Bagi siapapun yang terlibat narkoba akan
berakhir dengan tiga hal; masuk bui, panti rehab, atau kuburan!”
Namun dalam film olahan sutradara kondang Ridley Scott
ini, akibatnya hanya satu, kematian mengenaskan! Scott, sineas
veteran berusia 76 yang sudah memproduseri 81 film dan menyutadarai
32 film sukses termasuk Alien, Gladiator, dan Black
Hawk Down. Kini ia mengangkat skenario karya Cormac
McCarthy (novelis No Country for
Old Men) yang sarat dengan adegan kekerasan.
Salah satu kekerasan yang diperagakan adalah alat pembunuh bolito,
berupa jerat dari kabel yang dikalungkan ke leher korban dan
menggoroknya sampai darah muncrat! Sungguh cara kematian yang
teramat mengerikan yang dilakukan di antara lalu lalang pejalan kaki
di trotoar oleh algojo sindikat narkoba terhadap orang yang
dicurigai telah berkhianat.
Sang tokoh utama tak pernah disebut
namanya selain daripada sebutannya belaka, sang Konselor. Ia
berprofesi pengacara yang sukses, kaya dan tampan. Kekasihnya,
Laura, bukan hanya cantik jelita dan seksi tapi juga hot di ranjang
serta sangat mencintainya. Laura telah menerima cincin berlian dan
pinangan Konselor. Tapi belum puas dengan kesuksesannya, Konselor
merambah ke dunia hitam. Lewat kliennya, bos Reiner, ia
diperkenalkan pada Westray yang ingin memasok narkoba dari Mexico.
Reiner yang didampingi si seksi Malkina, tahu betul mengenai
transaksi 625 kilogram heroin senilai 20 juta dollar ini. Sejak awal
Reiner dan Westray sudah mengingatkan untuk jangan coba-coba bermain
api, namun Konselor kelewat yakin pada kepintarannya untuk mengatur
segala sesuatu dengan rapi. Cara pengiriman memang diatur nyaris
sempurna, drum-drum berisi heroin disembunyikan dalam mobil tangki
tinja. Toh terjadi penyabotan hingga semua heroin lenyap. Kecurigaan
sindikat narkoba tertuju pada si Konselor. Malanglah nasib Laura
yang menjadi korban penculikan saat hendak kabur. Bandit-bandit tak
mau sudah begitu saja sebelum narkoba mereka ditemukan. Tanpa polisi
atau biro anti narkotika turun tangan pun mereka saling bantai
sendiri, hitam makan hitam. Siapa sebenarnya otak segala yang
terjadi? Yang jelas bagi si Konselor, sekarang menyesal pun tiada
guna ibarat nasi telah menjadi tai!
Sang Konselor diperani Michael
Fassbender, aktor berdarah Jerman
yang berperan sebagai Letnan penembak jitu dalam Inglourious
Basterds. Tunangannya dimainkan dengan merangsang oleh si seksi
berbibir lebar dari Spanyol, Penelope Cruz.
Pemain asal Spanyol lainnya, Javier Bardem
(sebagai bos Reiner) adalah aktor
watak yang menjadi lawan James Bond (dalam Sky Fall), dan
bermesraan dengan Julia Roberts di Bali dalam Eat Pray Love.
Bintang seksi yang juga menjadi tokoh kunci, femme fatale (si
cantik maut) Malkina, diperani dengan dingin oleh Cameron
Diaz. Adapun Brad Pitt
kebagian peran pembantu sebagai
Westray yang egois dan mementingkan diri sendiri tanpa sudi
memikirkan apalagi membantu teman.
Terasa gamblang pesan moral yang
hendak disampaikan film keras ini, pertama, janganlah sampai
terlibat narkoba, sepintar apa pun kaukira dirimu. Dan lebih
daripada itu, jauhi watak tamak yang tak kenal puas karena itu hanya
akan mengundang kehancuran bagimu! ***
- Nilai: 60
|