HOME SINEAS KABAR



     

KILLER TOON

Review lain:
A.T.M
About Time
Adriana
Air Mata Terakhir Bunda
Cahaya Kecil
Captain Phillips
Escape Plan
FLU
Hati ke Hati
Insidious: Chapter 2
Jobs
Machete Kills
Make Money
Malam 1000 Bulan
Manusia Setengah Salmon
Metallica: Through the Never
Noah, Awal Semula
Pantai Selatan
Petualangan si Adi
Prisoners
Romantini
Rush
Snowpiercer
Sokola Rimba
Taman Lawang
The Butler
The Counselor
The Family (Malavita)
The Hunger Games: Catching Fire
The Iceman
The Spy: Undercover Operation

 

 

 

 

 

Komik Horor yang Meramalkan Kematian demi Kematian
Produksi : CJ Pictures (Korea Selatan)
Sutradara : Kim Yong-gyun
Para Pemain: Lee Si-young, Uhm Ki-joon, Kim Hyeon-woo, Oh Kwang-rok
Durasi: 104 Menit
Mulai Tayang : 17 November 2013
(only in Blitz)

oleh: Yan Widjaya

KANG JI-YOON adalah gadis cantik yang berprofesi pelukis komik di website. Semula karya-karyanya selalu ditolak penerbit hingga ia nyaris putus asa. Namun kemudian lewat cerita-cerita horor tentang hantu yang membalas dendam ia melambung popular. Coretannya begitu hidup dan mengesankan dengan kisah-kisah yang menegangkan dan mendirikan bulu roma. Sampai detektif senior Lee dan juniornya, detektif Yeong-soo menemukan keanehan, gambar korban dalam komik rekaan Kang sangat mirip dengan mayat editor wanita yang ditemukan di TKP. Semula mayat bersimbah darah itu diduga melakukan bunuh diri dengan cara menyayat leher sendiri, namun Lee merasa si editor adalah korban pembunuhan. Lalu apa kaitannya dengan Kang yang mampu melukiskannya begitu persis dan terperinci, apakah ia menyaksikan dengan mata-kepalanya sendiri?

Kang berkeras, bahwa ia melukis berdasarkan imajinasinya sendiri. Kalau cuma terjadi sekali masih mungkin tapi kalau sampai berkali-kali? Korban berikutnya adalah seorang lelaki yang bertugas sebagai pembalsem jasad di kamar mayat. Ia ditemukan mati ketakutan dalam laci penyimpan jenazah. Pengusutan yang dilakukan duo detektif berujung kejutan demi kejutan, bukan saja sisi-sisi gelap dari masa lalu si pelukis komik, tapi juga rahasia hitam kepribadian masing-masing. Si detektif muda terungkap pernah melakukan peristiwa tabrak lari terhadap seorang anak perempuan hingga mati mengenaskan. Begitu pula halnya dengan si detektif senior, demi ambisinya untuk naik pangkat dengan darah dingin ia tega membunuh! Semua kejahatan tersebut sejatinya tak diketahui orang ketiga karena terjadi di tempat lengang tengah malam, toh Kang bisa melukiskannya mendetail!

Disinilah kelebihan cerita-skenario film-film horor Korea yang punya twist tak terduga. Kontras dengan film horor lokal yang sebelum datang ke bioskop pun penonton sudah bisa menduga, bahwasanya 99 dari 100 film horor Indonesia berpangkal pada arwah seorang gadis cantik seksi yang ingin menuntut balas pada para pemerkosa yang mengakibatkan kematiannya. Kalaupun ada yang berbeda, jelas itu karena terpengaruh ide dari film horor impor baik dari Korea, Hong Kong, Jepang, atau Thailand. Begitu menarik dan mengejutkannya film-film horor Asia ini sehingga belakangan semakin banyak saja direproduksi oleh Hollywood, untuk menyebut beberapa judul antaranya adalah The Ring (dari Ringu), The Eye (dari karya Pang Brothers), dan Grudge (dari Ju-on).

Kembali pada Killer Toon, film ini menjadi film horor terlaris di Korea sendiri dalam tahun 2013 ini. Tentu karena ceritanya sangat cocok dengan selera penonton di sana. Komik memang telah berkembang, bukan hanya dicetak di atas kertas belaka, tapi dimuat secara berkesinambungan (stripping) lewat media internet atau website. Komik lokal sangat digemari kalangan remaja. Adapun sutradara Kim Yong-gyun sudah kita kenal lewat film sebelumnya yang mengangkat kisah silat, The Sword with No Name. Perihal dua bintang utamanya, aktris muda Lee Si-young (sebagai si komikus Kang) terbukti mampu adu akting dengan aktor kawakan Uhm Ki-joon (si detektif senior). Bagi pecandu film horor yang selalu ingin mencicipi kengerian baru, inilah film yang bisa memuaskan selera Anda! ***

- Nilai: 70

Review oleh:  Yan Widjaya, seorang wartawan film senior, pengulas, penulis, dan novelis.

Twitter @yan_widjaya