HOME SINEAS KABAR



     

THE BUTLER

Review lain:
A.T.M
About Time
Adriana
Air Mata Terakhir Bunda
Cahaya Kecil
Captain Phillips
Escape Plan
FLU
Hati ke Hati
Insidious: Chapter 2
Jobs
Killer Toon
Machete Kills
Make Money
Malam 1000 Bulan
Manusia Setengah Salmon
Metallica: Through the Never
Noah, Awal Semula
Pantai Selatan
Petualangan si Adi
Prisoners
Romantini
Rush
Snowpiercer
Sokola Rimba
Taman Lawang
The Counselor
The Family (Malavita)
The Hunger Games: Catching Fire
The Iceman
The Spy: Undercover Operation

 

 

Melayani 8 Presiden dari Ike sampai Obama di Gedung Putih
Produksi : Weinstein Company
Sutradara : Lee Daniel
Pemain : Forest Whitaker, Oprah Winfrey, Robin Williams,
John Cusack, James Marsden, Alan Rickman,
Jane Fonda, Vanessa Redgrave, Mariah Carey

Durasi: 132 Menit
Mulai Tayang : 10 Oktober 2013

oleh: Yan Widjaya

TERENTANG sejarah Amerika Serikat sepanjang 82 tahun dari 1926 sampai 2008, dari ladang kapas di Macon, kawasan Selatan sampai ke Utara, pengabdiannya selama 34 tahun pada 8 presiden Amerika Serikat di Gedung Putih, Washington DC, itulah Cecil Gaines, sang Kepala Pelayan White House legendaris!

Cecil kecil menyaksikan ibunya diperkosa dan ayahnya ditembak mati oleh juragan perkebunan kapas, Thomas Westfall, yang memperlakukan para budak kulit hitam tak ubahnya binatang. Namun Nenek Annabeth Westfall menyelamatkan jiwa si bocah, malah memasukkannya ke dalam rumah untuk menjadi pelayan ruang makan. Tumbuh remaja, Cecil bertekad meninggalkan ibunya yang membisu sejak tragedi itu untuk minggat ke utara. Saking kelaparan ia memecahkan kaca etalase toko kue, tapi berujung diterima menjadi pelayan.

Nasib mengantarnya menjadi pelayan hotel sampai bertemu Gloria yang kemudian diperistrinya. Pada puncak kariernya Cecil terpilih menjadi pelayan Gedung Putih. Mulailah ia melayani Presiden demi Presiden, akrab dengan mereka, ikut mendengar segala masalah dan selalu menjadi pembantu rahasia dengan buah pikirannya. Tetapi satu hal tetap terjaga, tak satu pun yang diketahuinya bocor ke luar, bahkan pada istri sendiri pun ia menutup mulut rapat-rapat tak mau menyebut berapa jumlah sepatu First Lady misalnya.

Sementara dalam kehidupan pribadi, Cecil dan Gloria mempunyai dua putra, Louis dan Charles. Tragedi demi tragedi terjadi, penembakan Kennedy, pembunuhan Malcom X, bahkan si bungsu gugur dalam perang Vietnam. Sebaliknya si sulung Louis menjadi radikal ekstrim yang bolak-balik masuk-keluar penjara. Toh akhirnya Cecil bisa memahami jiwa pemberontak Louis, apa lagi setelah Obama terpilih sebagai Presiden mutakhir!

Memang film ini bukan bio-pic atau kisah nyata, lebih tepat disebut diilhami, karena tokoh sebenarnya yang menjadi role model yakni Eugene Allen (30 tahun sebagai kepala pelayan Gedung Putih, melayani 8 Presiden dari Truman sampai Reagan) tidaklah mengalami nasib sedramatis Cecil pada masa kecil, juga anak bungsunya tidak gugur dalam perang Vietnam, serta si sulung tidak pernah menjadi anggota Black Panther. Tidak menjadi soal karena sutradara Lee Daniel bukan membuat sebuah doku-drama melainkan merekayasa sendiri seorang tokoh bernama Cecil Gaines. Dan Forest Whitaker yang sudah menyabet Oscar sebagai Best Actor 2007 lewat The Last King of Scotland membuktikan kualitas primanya. Apalagi dengan pasangan main Oprah Winfrey yang lebih tersohor lewat acara tevenya.

Para pemeran Presiden memang aktor-aktor popular hingga semua penonton sangat mengenalinya, Robin Williams sebagai Ike Eisenhower, si ganteng James Marsden dan Mirika Kelly didapuk sebagai pasangan John F Kennedy-Jacqueline, John Cusack yang dimancungkan hidungnya menjadi Richard Nixon, Liev Schreiber sebagai Lyndon B. Johnson, dan duet kawakan Alan Rickman-Jane Fonda menjadi Ronald-Nancy Reagan.

Tak pelak lagi film ini bakal masuk nominee Oscar untuk banyak kategori termasuk penyutradaraan, akting, editing, cerita-skenario dan tata artistik. Yang sudah jelas dengan bujet pembuatan $ 30 juta, sudah meraup $ 112,5 juta (dari rilis Amerika saja) yang akan terus bertambah...***

- Nilai: 90

Review oleh:  Yan Widjaya, seorang wartawan film senior, pengulas, penulis, dan novelis.

Twitter @yan_widjaya