TIGA
tahun lalu kita menonton The Social Network (2010), bio-pic
Mark Zuckerberg, penemu facebook, yang menyabet Oscar sebagai
Film Terbaik. Kini tiba bio-pic Steve Jobs, sang penemu Apple
Computer Inc, yang sangat inspiring, mengilhami penonton untuk
bersemangat selalu mencari sesuatu yang baru.
Film dibuka
saat Jobs pada awal 2011 memperkenalkan Ipod, benda kecil yang bisa
masuk saku namun memuat ribuan lagu (yang digemarinya bukan The
Beatles melainkan Bob Dylan). Angan-angan Jobs memang ingin melipat
dunia. Dan dimulailah kilas balik ke era 1977, saat ia masih
mahasiswa yang biasa ciaka, bertelanjang kaki di kampus, Jobs
memilih drop-out, bekerja di Akari, game yang saat itu masih
hitam-putih, menerima tantangan untuk bikin permainan baru, dan
mulai bekerja sama dengan jenius nyentrik Steve Wozniak.
Mengumpulkan beberapa ahli komputer muda, Jobs mewujudkan niat bikin
komputer rumah hingga menarik penanam modal Mike Markkula. Lahirlah
komputer Apple yang merombak tatanan hidup manusia modern dan
langsung melejit menyaingi IBM.
Kesuksesan
Jobs seolah tiada batasnya, namun ia tak mau sudah, terus mencari
sesuatu yang baru tanpa peduli menghabiskan kas perusahaan.
Berubahkah Jobs setelah sukses? Benarkah ia mengabaikan kawan-kawan
seperjuangan dari bawah? Jatuh-bangun hidup dan karier Jobs,
termasuk hubungannya dengan kekasihnya, Clara, yang hamil dan
melahirkan Lisa (Jobs tak percaya kalau Lisa adalah darah-dagingnya!).
Perseteruannya dengan John Sculley yang semula direkrut dari ikon
propaganda Pepsi Cola untuk menjadi CEO Apple tapi kemudian berbalik
menyingkirkannya. Juga dengan Bill Gates yang dituduh mencuri ide
MacIntosh untuk dipermak menjadi Microsoft.
Sutradara
Joshua Michael Stern patut
dipuji mampu menuturkan segala sesuatu mengenai Jobs dengan sangat
jelas, sederhana. dan gamblang, hubungannya dengan begitu banyak
tokoh. Namun tentu saja kredit terbesar mesti diberikan pada
Ashton Kutcher, bintang muda berwajah
manis ini biasa bermain film-film komedi romantis sejak masa remaja,
karena itulah sangat tidak pas dan tidak meyakinkan kala ia didapuk
memerani tokoh jagoan misalnya. Namun sekarang sebagai Jobs ia
berhasil tampil mengikis habis sosok Kutcher yang telanjur sudah
sangat dikenal masyarakat. Cara jalan, ngomong, tatapan matanya,
sudah menjadi Jobs. Hakekatnya salah satu persyaratan aktor yang
baik adalah bikin penonton lupa jati-dirinya karena sudah masuk ke
dalam tokoh yang diperaninya. Contoh pemeran Don Vito Corleone dalam
The Godfather, semua penonton sudah abai, bahwa itulah Marlon
Brando.
Berperan
sebagai sahabatnya, si jenius kribo Woz yang kemudian juga
meninggalkannya adalah Josh Gad.
Sang penanam modal Markkula yang pernah mengkhianati dan kemudian
dibalasnya, diperani Dermot Mulroney.
Sedangkan Lesley Ann Warren
sebagai Clara, kekasih yang diusir saat mengaku hamil.
Tak
disangsikan lagi Steve Jobs adalah tokoh berpengaruh besar yang
tanpa kenal lelah telah menghadirkan banyak penemuan baru. Sayang,
ia hanya mencapai usia 56 tahun (kelahiran 24 Februari 1955,
meninggal 5 Oktober 2011), toh warisannya sangat bermanfaat bagi
kehidupan kita sekarang. Di atas itu semua sehebat-hebatnya,
sesukses-suksesnya seorang Jobs tetap saja dia adalah manusia juga…
***
- Nilai: 80
|