FILM
Animasi merajalela di bioskop Indonesia, rata-rata 10 judul per
tahun hingga boleh dibilang setiap bulan ada satu judul baru,
terbanyak memang produksi Disney, tapi juga ada made in Pixar,
Sony, Columbia, Universal, Fox, dan lainnya, hampir semua film
Amerika tersebut dalam format 3D. Masalah animasi memang
perfilman kita sangat amat tertinggal, jangankan film bioskop
sedangkan serial teve saja sudah keok dibanding Upin-Ipin
buatan Malaysia, apalagi Dora Emon atau Dragon Ball
yang jauh lebih tua bikinan saudara tua Jepang!
Animasi asli produksi Indonesia bisa dihitung dengan jari sebelah
tangan. Beberapa tahun lalu Batam Studio pernah memproduksi
Meraih Mimpi (Sing to the Dawn), lalu ada dwilogi
Petualangan Singa Pemberani yang blak-blakan disponsori sebuah
merk es. Baru sekarang akan main di bioskop, Petualangan si Adi,
karya para siswa dari 10 SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang
dibimbing oleh Castle Production, yakni SMKN3 Kasihan, Jogjakarta,
SMKN5 Jogjakarta, SMKN2 Wonosobo, SMKN2 Jepara, SMKN9 Surakarta,
SMKN Tunas Harapan Pati, SMKN11 Surabaya, SMKN4 Malang, SMK Bina
Informatika Tangerang, dan SMK Pelita YNH Sukabumi.
Kegiatan dari
tahun 2011 itu berlangsung selama setahun dengan basis karantina di
SMKN 3 Bantul. Para siswa berbakat dibagi menjadi regu pembuat
gambar animasi tokoh, latar belakang panorama alam, serta editing
penyuntingannya. Tanpa lewat proses animasi 2D atau biasa disebut
animasi klasik seperti Cinderella, The Jungle Book,
Sleeping Beauty, Lion King, langsung saja melompat bikin
format 3D. Padahal hakekatnya animasi lebih mengutamakan tampilan
binatang (animal) yang lucu-lucu. Namun tokoh si Adi lebih
menjurus superhero jago berkelahi melawan robot-robot jahat,
sedangkan side-kick (pembantunya) adalah robot
anjing-anjingan serba bisa dan bisa mengeluarkan apa saja permintaan
majikannya bernama B-10 (dipanggil Bio) dan selalu mengopat-apitkan
ekornya.
Si Adi merasa
dirinya yatim-piatu sepeninggal Kakek Sumbo. Padahal sebenarnya
ayahnya, Kokar, masih hidup, hanya kini berbalik menjadi raja
kejahatan karena pengaruh Maharaja dari angkasa luar. Dari mendiang
kakeknya Adi mewarisi sembilan pusaka yang mesti dicari di seluruh
penjuru Nusantara dari Jawa ke Sumatera, sampai puncak Jayapura di
Papua. Selain robot Bio ia dibantu dua sahabatnya dari SMK, Sri dan
Ocel. Konon barang siapa menguasai sembilan pusaka akan menjadi
penguasa jagad raya. Keruan Kokar berambisi memilikinya dan menugasi
dua anak buah dungu, Kirun dan Cekidot, serta barisan robot kejam,
untuk merebut setiap pusaka yang ditemukan Adi.
Cerita
bersahaja terkesan berpanjang-panjang dialognya, seharusnya apa yang
sudah divisualkan tak perlu dinarasikan lagi. Toh semua tokoh
gamblang hitam-putihnya. Ide untuk kelak mengadu si Adi dengan Kokar
jelas dipungut dari kisah Luke Skywalker yang akhirnya bentrok
dengan Darth Vader yang bukan lain adalah ayah kandungnya sendiri (ingat
film legendaris Star Wars?).
Tidak menjadi
soal, toh perjuangan si Adi sudah dimulai dan konon akan digarap
sepanjang 60 episode (!). Wah, akankah semuanya tayang di bioskop?
Rasanya cukuplah pilot produksi perdana ini saja, karena selanjutnya
lebih tepat untuk dijadikan tayangan serial teve. ***
- Nilai: 50
|